SALAH satu gejala dari penyakit serangan jantung adalah Angina. Angina atau oleh awam sering disebut sebagai angin duduk ini mempunyai tanda-tanda seperti mual, nyeri dan sesak di dada, hingga berkeringat dingin. Namun perlu diketahui, di dalam dunia medis sebetulnya tidak ada yang namanya angin duduk.
dr Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mengatakan, penyakit angina bisa menyebabkan kematian mendadak.
BACA JUGA: Gejala dan Penyebab Penyakit Angin Duduk
“Ini bisa menyebabkan gangguan fatal pada irama jantung. Jika tidak segera diatasi, bisa menyebabkan kematian mendadak,” jelas dr Ario Soeryo Kuncoro, Kamis (20/2/2020).
“Tapi, kalau seperti ini biasanya ada keluhan atau gejala dulu lho. Nggak tiba-tiba hilang (meninggal) gitu,” imbuhnya.
dr Ario mengatakan angina harus segera diberikan pertolongan, karena gejala atau tandanya sangat mengganggu. Pertolongannya juga harus disesuaikan dengan tingkat keparahannya, mulai dari ringan hingga berat dan harus diberikan di bawah kurun waktu satu jam.
“Kalau sudah ada tanda-tandanya, kalau ada bisa diberikan pertolongan seperti oksigen atau berbaring tenang. Ini bertujuan agar nyeri atau sesak hilang perlahan dan tidak banyak otot tubuh yang rusak,” katanya.
BACA JUGA: Kenali Lebih Jauh tentang Angin Duduk
Jika angina masih di tingkat ringan, biasanya rasa sesak akan muncul berulang-ulang. Untuk mengatasinya, cukup dengan berbaring atau duduk yang rileks, biasanya akan cepat hilang.
dr Ario mengatakan, jika semakin berat harus secepat mungkin diberikan pertolongan kurang dari satu jam. Akan jauh lebih baik jika dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan oksigen ataupun tindakan medis lainnya. []
SUMBER: DETIK