PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) berpidato mengenai tantangan untuk pemimpin Indonesia selanjutnya di 2024. Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyebut Indonesia bukan merupakan karya dari satu presiden.
“Kita merdeka bukan lima tahun yang lalu, kita merdeka 78 tahun yang lalu. Dan selama 78 tahun itu ada banyak presiden yang sudah bekerja. Ada jutaan orang yang sudah berkarya. Ini bukan karya satu orang, ini bukan karya satu presiden. Ini adalah karya begitu banyak lintas generasi,” kata Anies di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Bahkan, kata dia, dalam 78 tahun ini masyarakat Indonesia ikut memilih apa yang akan dilakukan dan diraih oleh pemerintah. Dan di dalamnya, ada yang bersifat keberlanjutan ataupun perubahan.
BACA JUGA:Â Ditanya soal Proyek IKN Jika Jadi Presiden, Begini Tanggapan Anies
“Dan itu pasti ada yang disebut sebagai keberlanjutan, pasti juga ada selalu yang disebut dengan perubahan. Pasti. Dan itulah yang ada di seluruh bangsa di dunia ini,” kata dia.
“Jadi ke depan, saya yakin, yang menjadi rujukan adalah konstitusi kita. Apa yang dirancang oleh pendiri republik ini. Itu yang jadi pegangan,” tambahnya.
Untuk itu, Anies mengatakan janji kemerdekaan harus diwujudkan. “Jadi, kedepannya itu, janji kemerdekaan, saya istilahkan tadi, yang menurut saya perlu jadi perhatian justru aspek keadilan, aspek kesetaraan, aspek pemerataan. Itu yang harus kita perhatikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi menekankan pentingnya kesinambungan dalam proses pembangunan di Indonesia. Sosok pemimpin yang berani dinilai Jokowi akan memainkan peran penting.
Menurut Jokowi, kemajuan Indonesia di masa depan tidak bergantung pada siapa presidennya kelak. Namun, ia menilai hal itu akan ditentukan pada sosok pemimpin yang berani dan konsisten dalam melanjutkan program pemerintah saat ini.
BACA JUGA:Â Anies Sebut Program Rumah DP Rp 0 Berjalan, Trobosan Ini Diikuti Swasta
“Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya, bukan, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas,” kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPD RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9). []
SUMBER: DETIK