CALON presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkap agenda strategisnya dalam pembangunan transportasi di Tanah Air jika menang Pilpres 2024. Ada lima agenda yang dipandang Anies harus segera dikerjakan.
Pertama, Anies ingin menurunkan biaya transportasi. Menurutnya, rata-rata biaya transportasi angkutan umum di kota menunjukkan bahwa masyarakat yang jauh dari angkutan umum harus mengeluarkan biaya 40 persen lebih mahal dibandingkan masyarakat yang tinggal dengan dekat transportasi umum.
“Ini sesuatu yang merasa perlu segera kita bangun ke depan,” kata Anies dalam Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) 2023, Rabu (6/12/2023).
BACA JUGA: Anies Berkomitmen Bangun Proyek KA Banjarmasin-Banjarbaru, Libatkan Ignasius Jonan
Kedua, Anies ingin menurunkan biaya logistik. Dia mengatakan biaya logistik Indonesia tinggi yakni sekitar 23,5 persen dari PDB nasional.
“Ke depannya kami ingin menurunkan menjadi 16 sampai 18 persen. Kami yakin apabila biaya logistik itu turun, insyaallah biaya pangan, lalu biaya kebutuhan pokok juga ikut turun, dan tentu saja kegiatan perekonomian jauh lebih efisien,” ucap Anies.
Ketiga, Anies merasa perlu untuk melakukan peningkatan keselamatan dan peningkatan kualitas pelayanan pada transportasi darat laut dan udara.
“Jadi transportasi ini harusnya memudahkan, harusnya memberikan perasaan tenang karena aman, sehingga jauh dari risiko apalagi sampai memakan korban,” ujarnya.
Keempat, Anies juga ingin menurunkan emisi dan polusi. Menurutnya, transportasi merupakan salah satu penyumpang emisi gas rumah kaca terbesar.
“Jadi kalau kita bisa melakukan langkah-langkah konkret, insyaallah akan berdampak. Dan kalau kita perhatikan dari 28 kota yang dikategorikan metropolitan di Indonesia, 20 di antara 28 itu kualitas udaranya menurun karena transportasi darat yang ada di kota tersebut,” jelasnya.
Terakhir, Anies ingin membangun kesetaraan dan budaya produktif lewat transportasi publik. Anies mencontohkan pembangunan moda transportasi di DKI Jakarta ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Saya selalu memesankan bahwa transportasi umum bukan sekadar alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi umum adalah wahana mempersatukan warga,” kata Anies.
“Karena selama menggunakan kendaraan pribadi maka interaksi antara warga itu menjadi minim dan kendaraan pribadi otomatis mencerminkan status sosial ekonomi. Yang memiliki pekerjaan baik, akan menggunakan kendaraan yang lebih nyaman, mereka yang memiliki pekerjaan secara income lebih rendah pasti akan menggunakan kendaraan yang lebih sederhana,” sambungnya.
BACA JUGA: Jika Menang, Anies Siapkan Tim Khusus Turunkan Harga Bahan Pokok di 100 Hari Kerja Pertama
Oleh karena itu, Anies merasa perlu membangun transportasi umum. Sehingga, kata Anies, baik CEO perusahaan maupun office boy akan berbagi ruang yang sama di kendaraan umum.
“Karena begitu masuk MRT, TransJakarta itu betul-betul kalimat berdiri sama tinggi duduk sama rendah itu terjadi. Seseorang bisa jadi pengangguran tapi dia bisa duduk di samping pimpinan perusahaan yang besar, kenapa? Karena transportasi umum. Kami ingin membangun budaya kesetaraan melalui pembangunan transportasi seperti ini,” imbuhnya. []
SUMBER: DETIK