“Demi Bukit Thur, dan kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitulmakmur.” (QS. ath-Thur:1-4)
BAITULMAKMUR adalah sebuah bangunan di langit keempat. Allah SWT menamakannya Baitulmakmur karena para malaikat memakmurkan tempat itu dengan melakukan ibadah dan bertasbih kepada-Nya, secara terus-menerus.
menurut Ali bin Abi Thalib ra, sebanyak 70 ribu malaikat memasukinya setiap hari untuk beribadah, kemudian keluar dan tidak pernah kembali lagi ke sana. Karena, hari selanjutnya merupakan giliran 70 ribu malaikat lainnya untuk beribadah di dalamnya.
Ibnu Abbas dan mayoritas musafir percaya bahwa letak Baitulmakmur itu sejajar dengan letak geografis Ka’bah di Mekkah.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Baitulmakmur sepadan dengan lokasi Baitulharam di Makah. Seandainya ia terjatuh dari langit keempat, pasti akan mendarat tepat di lokasi Baitulharam (Ka’bah).”
Sebagaimana berkah yang Allah limpahkan pada Baitul makmur, Baitulharam pun dilimpahi berkah. Rasulullah SAW bersabda, “Dalam setiap siang dan malam hari, Allah SWT menurunkan 120 rahmat ke Baitullah ini. Enam puluh untuk orang yang tawaf, empat puluh untuk orang yang melakukan salat, dan dua puluh untuk orang yang menyaksikan.”
Salah satu berkah teragung Baitulharam adalah bahwa barangsiapa yang menunaikan ibadah haji ke sana, Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa yang dilakukannya sebelum itu. Asalkan, orang yang dimaksud memiliki niat tulus, menunaikannya dengan mengharap rida Allah SWT.
Selain letaknya sejajar dan sama-sama diberkahi, Baitulmakmur dan Baitulharam juga punya kesamaan dalam bentuk bangunannya. Sebagaimana Ka’bah yang berbentuk kubus, demikian juga dengan Baitulmakmur.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa Baitulmakmur letaknya berdampingan dengan ‘Arsy Allah SWT. Bahkan, ‘Arsy pun disebutkan berbentuk kubus.
Ada hal istimewa dibalik kesamaan bentuk kubus (segi empat) yang menjadi desain ketiganya tersebut. Hal itu menunjukkan prinsip dan hukum yang dibangun Allah SWT atas ‘Arsy-Nya dimana tertanam empat hal yang sekaligus merupakan pilar dan dasar bagi Islam.
Apa saja 4 pilar tersebut?
Pertama adalah ‘Subhanallah’, yang berarti penyucian Sang Pencipta serta pengagungan kekuasaan dan takdir-Nya.
Kedua, ‘Alhamdulillah’, yanng menunjukkan bahwa seorang mukmin sejati tidak pernah melupakan syukur kepada Allah.
Ketiga, ‘La ilaha illallah’, yaitu keesan Allah dan penafian sekutu-Nya.
Keempat yaitu ‘Allahu akbar’, yang berarti pengakuan akan keagungan dan kemahbesaran Allah atas seluruh ciptaan-Nya.
Demikianlah Allah mencipta dan mengatur segala sesuatunya dengan perhitungan yang sempurna. []
Sumber: Ensiklopedia Alquran