SAAT membaca judul catatan ini, Anda pasti menyangka saya akan membicarakan tentang jodoh. Iya kan? Eh, emang iya sih.Â
Beberapa bulan yang lalu saya sempat kehilangan flashdisk berwarna hijau yang sangat saya sayangi. Sebab ia sangat bermanfaat sejak saya masih SMA, semua file kenangan yang super manfaat ada di dalamnya. Ah, tapi bagaimana lagi jika sudah begini, hilang ya mencari lagi dana kemudian diganti dengan yang baru. It’s so simple.
Walaupun warnanya jadi beda dengan merk yang berbeda pula, saya tetap senang dengan kehadirannya. Masih baru, masih fresh dan masih cantik serta belum kucel. Hehe. Saya namai dia si biru dengan tanda huruf B di bagian belakangnya.
Flashdisk ini juga tentunya sangat membantu kehidupan perkuliahan saya di kampus. Dan sangat membantu menyimpan film-film bermutu yang saat senggang saya putar. Kenapa bermutu? Karena saya tidak mau virus-virus ganas menghinggapi flashdisk itu, merusaknya berarti mendzaliminya. Makanya saat menyalin film ke dalam flashdisk, saya akan berceramah panjang kali lebar tentang syarat film tersebut. Boleh deh film melankolis tapi jangan ada ini-itu dan lain sebagainya.
Seingat saya siang itu, ditemani film dalam flashdisk saya makan siang di tempat bernaung sementara di perantauan alias kosan. Selepas itu saya tidak ingat lagi, dan setelah waktu itu saya tidak pernah melihat wujudnya lagi. Kebingungan? Jelas, sampai saya menganggap flashdisk itu tidak sengaja masuk ke dalam kantong sampah. “Ya Alloh, kalo udah ga butuh mah mending buat aku aja deh!” atau begini, “Kebanyakan duit ya neng, sampe flashdisknya dibuang gitu aja,” komentar jayus dari teman-teman yang saya cintai.
Sudah, sudah, sudah lupakan. Nggak lucu kan kalau nangis gara-gara hilang flashdisk. Hmm, masalahnya saya baru ingat kalau disana banyak sekali file foto kenangan bersama teman-teman di berbagai tempat. Dan tak bisa diulangi mendapatkan momen yang sama. Hiks.
Beberapa detik saya sedikit belum terima, tapi detik selanjutnya saya pikir tidak mungkin memaksakan kehendak pada apa yang telah hilang dan tak tahu rimbanya. Kecuali jika ada tanda-tanda yang bisa memandu, kalau gelap sekali tinggal diikhlaskan saja.
Pada akhirnya saya menggunakan flashdisk milik kakak terlebih dahulu, untuk beberapa saat dipinjam dulu. Benarkah? Hehe.
Warnanya sama, merknya juga, kapasitasnya juga tidak berbeda. Selalu dan pasti sangat membantu saya kurang lebih dua bulan setelah si biru menghilang.
Tapi ini adalah takdir-Nya, bukan sekadar kebetulan semata. Ini yang dinamakan jodoh, meskipun telah berpisah sejauh dan selama apapun tetap saja akan dipersatukan. Aih, ini kan lagi ngomongin flashdisk. Hehe.
Tiba-tiba saja sore itu, si biru muncul. Asa serem nya? Ya tidak tiba-tiba seperti itu juga sih. Jadi waktu mau cari file penting di kantor, saya coba cari di flashdisk itu. Muncullah di layar komputer nama si biru, saya tidak menyangka. Apa ini mimpi di sore kosong? Ah tidak juga, saya yakin itu flashdisk saya yang hilang alias si biru. Saya buka dan bertambah keyakinan saya, karena file yang ada didalamnya memang milik saya semua. Kemudian untuk menambah keyakinan, saya balik flashdisk itu untuk mencari tanda lahir. Ya ada, huruf B kapital dibalut dengan solatip bening. Alhamdulillah, masih tidak menyangka dan bergembira akan bertemu lagi dengan cara seperti ini.
Eh, btw ini masuk kategori jodoh nggak ya? Anggap iya saja kali ya, membahagiakan orang itu jadi pahala lho! #maksa.
Kamu-kamu disana pasti sering mengalami hal seperti ini, begitulah Allah menunjukkan bahwa sejauh apapun kamu menghindar, segesit apapun kamu berlari, dan sekuat apapun kamu bertahan. Tetaplah takdir Allah yang akan berbicara. Meskipun begitu, bukan berarti kamu duduk dan diam saja menunggu takdir itu menghampirimu. Tapi berikhtiarlah, berproseslah maka pasrahkanlah hasilnya kepada yang Maha Mengetahui. Karena Ia lebih Mengetahui mana yang terbaik untuk kita, jika kita bisa mengambil hikmahnya.
Ikhlas kunci terbukanya semua indera yang diberi Ilahi, jika kita ikhlas-membiarkan saja dan tak memikirkan hal yang telah kita lakukan- maka hati akan jernih dan segala yang terjadi pada diri akan selalu terlihat baik. Wallahu a’lam. []