LELAKI romantis membuktikan cinta dengan bersegera menikahi perempuan yang disukainya, sebab kesejatian cinta hanya dapat mewujud dalam rumah tangga || Lelaki sadis membuktikan cinta dengan sekuntum bunga, padahal bunga kerap ditaburkan di atas pusara. Dengan begitu sama saja sang wanita siap berduka cita apabila menerima uluran cinta sang ‘buaya asmara’.
Lelaki romantis itu berani mencium tangan wali nikah mempelai wanita, sebagai wujud syukur karena Allah berkenan menyempurnakan separuh agama lewat izinnya || Lelaki sadis itu secara kurang ajar mencium tangan wanita yang disukainya, sembari mendesiskan racun bualan kata-kata mesra agar korbannya dapat diperdaya hingga mabuk sedemikian rupa.
Lelaki romantis itu lebih bahagia bersegera menjadi suami agar menjadi imam saat bersujud kepada Allah Subhana wa ta’ala || Lelaki sadis itu berupaya menggauli lawan jenis meski belum berumah tangga, sebab nafsu syahwat sudah membuat pikirannya berkubang dosa hingga kebenaran tak mampu menyentuh relung hatinya.
Sebagai lelaki mudah-mudahan kita dijauhi dari hal-hal yang menjadi sifat Lelaki sadis, dan juga yang menjadi kata-kata terakhir dari saya adalah kalo jadi Lelaki datangi Wali nya, Tetapkan tanggal nya, Tinggalkan Atau Halalkan.[]
Arief Siddiq Razaan, 31 Oktober 2015