PENGALAMAN hidup yang kita jalani selama ini tentunya tidak akan pernah terlepas dari sebuah kondisi suka maupun duka. Membahagiakan atau pun menyakitkan. Jika kita dapat meneguk makna positif yang terkandung dalam setiap peristiwa yang kita hadapi, semua akan menjadi jalan menuju hidup yang penuh kebijaksanaan.
Begitu pula ketika kita menghadapi sebuah masalah. Islam memberikan kita sebuah pembelajaran penting bahwa hidup ini memiliki tiga pemaknaan. Masalah itu bisa jadi ujian, teguran dan azab bagi seseorang.
Masalah bisa jadi adalah sebuah ujian dari Allah atas ketaatan yang kita lakukan. Dengan masalah, Allah ingin menguji seberapa kadar ketakwaan dan kepatuhan kita terhadap-Nya. Jika dalam keadaaan normal kita bersedia patuh, Allah ingin tahu apakah dalam keadaan terhimpit pun kita masih bersedia patuh pada-Nya?
Ada pula musibah yang kita hadapi itu bermakna sebagai teguran. Kita yang sebelumnya ibadahnya rajin, ternyata beberapa waktu terakhir menjadi kendor dalam ibadahnya. Karena Allah hendak mengembalikan kita pada ketaatan, maka dari itu Allah hadirkan masalah atau pun musibah sebagai teguran atas kelalaian kita.
Ada pula musibah merupakan adzab atau siksa dari Allah. Ini berlaku bagi mereka yang sudah berani melanggar perintah Allah. Ia adalah orang yang berani meninggalkan kewajiban kepada-Nya. Azab Allah hadirkan sejak di dunia sebelum mendapat azab nanti di akhirat. []
Sumber: Man Shabara Zhafira/Karya: Ahmad Rifa’I Rif’an/Penerbit: Gramedia