GERAKAN anti cadar, jenggot dan celana cingkrang yang lagi viral saat ini, bisa saja banyak penyebabnya, diantaranya; rasa trauma dengan semua itu karena “sebagian” pelakunya terkesan tidak ramah, bahkan garang dan wawasannya sempit, tidak lapang dada menyikapi perbedaan, dan kurang bisa menghormati dan menghargai yang berbeda. Intinya, ada trauma semacam itu disebabkan ulah sebagian “mereka”.
Jujur, saya sendiri ada trauma semacam itu. Ada “beberapa” akhwat ngaji yang dulunya baik dan berakhlak mulia, tiba-tiba semenjak bercadar menjadi keras dan tidak baik lagi, bahkan tidak mau ngaji lagi hanya karena adanya perbedaan pendapat masalah furu’iyyah (cabang-cabang agama) bukan masalah ushuliyyah (pokok-pokok agama). Kemudian pindah ngaji ke guru lain yang lebih keras.
BACA JUGA: Soal Wacana Larangan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Tanggapan Teuku Wisnu
Intinya setelah bercadar berubah menjadi tidak baik lagi seperti dulu, tapi tidak sadar, dan bahkan menganggap ia berubah menjadi lebih baik.
Pengalaman seperti itu menjadikan kita ketika melihat anak ngaji bercadar ada timbul trauma, jangan-jangan ini seperti “mereka” atau golongan “mereka” ?!
Ulah sebagian “mereka” berdampak kepada semuanya. Siapapun yang menunjukkan simbol tersebut dianggap sama semunya.
Padahal kami yakin masih banyak perempuan bercadar yang ramah, berakhlak mulia, shalihah, berwawasan luas, menghargai dan menghormati yang berbeda, tanpa vonis sesat, ahli bid’ah dan semisalnya kepada yang berbeda selama dalam koridor Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
BACA JUGA: Inilah Dalil dan Pendapat Para Ulama tentang Celana Cingkrang (1)
Adapun hukum cadar sendiri para ulama ada 2 pendapat; antara wajib dan sunnah. Tidak ada ulama yang menggap bercadar itu buruk atau salah.
Jadi, perlu adanya introspeksi semua pihak, Barakallah fikum. Wallahu a’lam.
Semoga Allah jadikan kita semua sebagai manusia yang baik lahir batin, luar dalam, dunia akhirat, aamiin ya Robb. []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram:
Channel YouTube: