DR. Ibrahim Kamal Adham, dalam bukunya yang berjudul Al-‘Alaaqah Baina Al-Jinni wa Al-Insi (Hubungan antara jin dan manusia), berkata, “Perbedaan orang yang berada dalam keadaan mengigau dan was-was dengan orang yang berada dalam keadaan kerasukan setan dapat dijelaskan melalui cara pengobatan terhadap orang yang menderita [atau dianggap menderita] kerasukan:
Pertama, orang yang berada dalam keadaan was-was biasanya tidak sembuh hanya dengan satu kali pengobatan. Adapun orang yang berada dalam keadaan kerasukan biasanya bisa sembuh hanya dengan satu kali pengobatan.
Kedua, pada orang yang menderita was-was, ketika sembuh setelah beberapa kali pengobatan, kita akan menemukan bahwasanya ia akan kembali lagi pada keadaan was-was yang lain. Sedangkan orang yang menderita kerasukan, ketika ia telah sembuh, maka jarang sekali yang kembali merasa kerasukan apabila ia mengikuti nasehat tabib yang mengobati dirinya.
Ketiga, orang yang menderita penyakit was-was membutuhkan pengobatan yang bersandarkan pada sugesti atau nasehat diri. Adapun orang yang menderita kerasukan tidak membutuhkan sugesti diri bahkan hal tersebut tidak memiliki pengaruh apapun terhadap dirinya, tapi apabila ia (orang yang kerasukan) dibacakan beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan pengobatan terhadap kerasukan, atau ia diadzani maka akan terdengar suara jin (yang merasuki) yang sedang mengeluh serta meminta supaya berhenti membaca Al-Qur’an atau adzan.
Keempat, orang yang was-was tidak berbicara selain dengan bahasa yang ia ketahui. Adapun orang yang kerasukan jin, terkadang ia berbicara dengan menggunakan bahasa atau lisan yang bukan miliknya, dan juga dengan logat serta suara yang bukan logat atau suara si empunya.
Kelima, pengetahuan orang yang was-was masih tetap pada batasan pengetahuan yang pernah ia ketahui. Sedangkan pengetahuan orang yang kerasukan berubah menjadi pengetahuan yang berada diluar pengetahuan yang pernah ia miliki. Dengan kata lain, ia (orang yang kerasukan) terkadang memberitahukan sesuatu yang didapat dari jauh, sedangkan kamu dalam keadaan duduk di sampingnya. Terkadang ia memecahkan suatu teka-teki atau misteri yang dalam keadaan normal tidak bisa ia pecahkan.
Keenam, bila orang yang was-was dipukul, maka bekas pukulan tersebut akan tampak pada dirinya, dan ia akan merasakan akibat dari pukulan tersebut untuk beberapa lama. Akan tetapi, bila orang yang kerasukan dipukul, dan jin yang merasukinya keluar dari tubuhnya, maka ia akan sadar dan melihat kea rah kanan dan kiri. Ia akan kaget karena di situ terdapat wajah-wajah lain yang tidak penting untuk disebutkan karena wajah-wajah tersebut tidak dapat diketahui kecuali oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus.
Oleh karena itu, saya memandang bahwa akal yang sehat dan pikiran yang lurus akan menganggap unggul pendapat Ahli sunnah wa al-jama’ah yang mengatakan bahwa jin bisa masuk ke tubuh manusia, namun masuknya ini hanyalah sedikit dan jarang sekali yang berhasil. Pendapat ini berbeda dengan pandangan orang-orang awam. Mereka berada dalam antrian panjang di depan pintu rumah para dukun dan paranormal dengan tujuan meminta bantuan untuk mengeluarkan jin dan setan dari tubuh mereka, tanpa membedakanantara apa yang disebabkan oleh jin dan apa yang semata-mata disebabkan oleh penyakit jiwa atau raga. []
______________
Diasuh oleh Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi. Alamat: Jl. Veteran No. 106, Kebon Kolot Purwakarta, Jawa Barat, Telf. 0264-205794. Untuk pertanyaan bisa melalui SMS 0817 920 7630 atau PIN BB 26A D4A 15.