Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustadz saya ingin bertanya apakah dalam ibadah, khusyuk-nya sholat mempunyai efek pada kesehatan tubuh kita? Jika ada mohon dijelaskan. Jazakallah.
BAPAK MAJER/ HP.081318193XXX
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Majer yang dirahmati Allah, memang benar bahwa hampir semua prosesi ibadah baik sunnah atau wajib dalam Islam mempunyai efek kesehatan bagi tubuh manusia. Karena itu, jika kita benar-benar menjalankan ibadah sunnah dan wajib, insya Alloh tubuh kita akan mendapatkan kesehatan yang penuh berkah.
BACA JUGA: Kenali 6 Tanda Masalah Pada Kesehatan (1)
Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat bagi beliau adalah bentuk istirahat. Apa maksudnya? Ketika seseorang melakukan sholat dengan khusyuk, tubuhnya akan terprogram untuk meproduksi hormon ketenangan dan cinta. Hormon ini selanjutnya diedarkan lalu memengaruhi seluruh tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proses mediasi). Kondisi ini mengakibatkan munculnya efek peredaman terhadap aktivitas sistem limbik dan batang otak.
Dampak lainnya adalah pengendalian diri seseorang menjadi lebih pakem. Dia tidak lagi menggebu-gebu dan ngotot untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan batang otaknya. Dia akan jauh merasa lebih santai, tenang, dan bahagia. Sel-sel tubuhnya akan berada dalam kondisi metabolisme minimal.
Saat itulah pikiran menjadi jernih dan bebas pretense, karena yang bersangkutan telah terbebas dari pengaruh hormon-hormon agresi atau ketakutan. Intuisi serta ide-ide brilian akan muncul ke permukaan. Proses relaksasi yang optimal, baik fisik maupun psikologis akan benar-benar di rasakan. Oleh karena itu, sholat yang bermutu dan berstandar tinggi menjadi sebentuk istirahat yang amat eksklusif, maklum tidak semua orang dapat khusyuk dalam salatnya.
Ada sebuah rahasia besar bahwa ketika tengah menjalankan sholat secara khusyuk, tanpa disadari kita menjalankan proses mendengar dan memaknai ucapan yang kita lafalkan sendiri. Pada saat itulah otak kita menjadi aktif. Anehnya, ketika sholat, kita membatasi diri untuk tidak melihat apapun, yang aktif itu justru area yang berhubungan dengan fungsi penglihatan. Mengapa hal ini terjadi? Sedangkan melantunkan serta menghayati bacaan dalam sholat, kita seakan-akan “melihat serta merasa” dekat dengan Allah. Akibatnya, sisi otak mengatur penglihatan teraktifkan.
Semoga jawaban yang singkat ini bermanfaat dan bisa menjadi solusi bagi para pembaca. Wallahualam. []