SERUAN All Eyes on Rafah hadir setelah tragedi 26 Mei 2024 atas serangan udara yang dilakukan Israel ke Rafah. Rafah sendiri merupakan kawasan pengungsian bagi warga Palestina.
All Eyes On Rafah memiliki arti “Semua Mata Tertuju ke Rafah.” Kalimat ini merupakan sebuah panggilan kemanusiaan yang digaungkan atas tragedi di Rafah, Gaza.
Kawasan Rafah dianggap aman sehingga banyak warga Gaza berlindung di sana. Namun serangan udara yang diluncurkan Israel membuat kawasan Rafah tidak lagi aman dijadikan tempat mengungsi.
BACA JUGA:Â Sejarah Perbatasan Rafah
Menurut Al Jazeera, serangan udara ini menewaskan setidaknya 50 warga Palestina di Rafah. Banyak anak-anak diantara para korban jiwa.
Seruan All Eyes On Rafah menjadi salah satu ungkapan kemarahan warga online. Banyak kalangan mengunggah konten yang berkaitan dengan All Eyes On Rafah melalui media sosial masing-masing.
Tujuan dari aksi di jagat maya ini semata-mata untuk menarik perhatian seluruh dunia terhadap kekejaman yang terjadi di Gaza, termasuk Rafah.
Seperti dikabarkan Forbes, seruan All Eyes On Rafah datang dari para aktivis dan kelompok kemanusiaan.
Seruan All Eyes On Rafah ini sendiri berawal dari komentar Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di World Health Organization (WHO). Pada Februari 2024, ia mengatakan All Eyes On Rafah beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dibuatnya rencana evakuasi ke kota tersebut.
Benjamin Netanyahu telah mengungkap serangan yang direncanakan untuk melenyapkan kawasan yang disebut sebagai benteng terakhir Hamas.
BACA JUGA:Â All Eyes on Rafah dan Surat Al-Buruj
Seruan All Eyes On Rafah ini dimaksudkan sebagai permintaan bagi banyak orang untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah. Kawasan ini dihuni sebanyak 1,4 juta pengungsi yang berlindung dari serangan yang menggempur Gaza.
Organisasi kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace dan Palestine Solidarity Campaign kemudian mengulangi seruan tersebut, dan kini seruan All Eyes On Rafah telah digunakan sebagai seruan pada aksi demo di Paris, London, Belanda, New York, Los Angeles, dan sekitarnya. []
SUMBER: DETIK