PEMERINTAH Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menggantikan siaran TV analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia dengan siaran TV digital mulai 2 November 2022.
Dalam masa peralihan ke siaran TV digital, dari total 514 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia, terdapat 222 wilayah yang dihentikan siaran TV analog-nya dan pindah ke TV digital.
Sebenarnya apa itu TV analog?
Sahabat Mulia Islampos,
Ketika siaran televisi pertama melanda gelombang udara pada tahun 1920-an, acara televisi ditransmisikan menggunakan sinyal analog. Namun pada tahun 1996, sebuah teknologi baru ditemukan yang akan mengubah cara sinyal TV ditransmisikan melalui udara, dengan sinyal digital. Saat ini, FCC mengharuskan semua TV memiliki tuner digital dan sebagian besar stasiun TV menyiarkan saluran mereka dalam format digital.
BACA JUGA:Â Â Televisi Versus YouTube
Perbedaan besar antara Analog dan Digital adalah bagaimana sinyal ditransmisikan dari sumber ke TV di rumah Anda. TV analog mengirimkan sinyal audio dan video melalui gelombang udara dengan cara yang mirip dengan sinyal radio.
Setiap stasiun memiliki frekuensi tunggal untuk menyiarkan sinyal televisi analognya. Anda mengetahui frekuensi ini sebagai nomor saluran di TV Anda. Seperti sinyal radio, sinyal TV analog dapat mengalami gangguan pada frekuensinya. Hal ini dapat menyebabkan statis, salju, atau ghosting pada saluran. Ini juga dapat menyebabkan fluktuasi warna, kecerahan, dan kualitas suara. Dan seperti sinyal radio, transmisi analog menurun semakin jauh Anda dari sumbernya.
Nah, berbeda dengan sinyal TV Digital, di sisi lain, mentransmisikan dalam “paket” data terkompresi. Data menggunakan kombinasi 1 dan 0, mirip dengan komputer, pemutar DVD, dan Internet Anda. Karena menggunakan kode ini, sinyal digital tidak mengalami gangguan yang sama, atau kehilangan sinyal, seperti yang dialami oleh sinyal TV analog. Itu berarti Anda menikmati gambar yang jernih secara konsisten, audio berkualitas tinggi, dan tidak statis.
Sinyal TV Digital juga merupakan teknologi yang lebih efisien. Transmisi digital membutuhkan bandwidth yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sinyal Analog yang serupa. Bahkan, menurut www.informit.com, empat atau lebih saluran digital menggunakan bandwidth yang sama dengan saluran analog tunggal. Hal ini memungkinkan stasiun televisi untuk menyiarkan lebih banyak saluran dan lebih banyak saluran HD melalui gelombang udara yang sama, dan ini akan memberi Anda lebih banyak variasi program dengan kualitas yang lebih baik.
Perbedaan lain antara Digital dan Analog adalah kemampuan sinyal digital untuk menyiarkan program dalam format layar lebar HD (16:9). Ini memungkinkan Anda untuk mengalami pemrograman kualitas film di rumah.
BACA JUGA:Â Amal Yang Hilang Ketika Kita Asyik Menonton Televisi
Sahabat Mulia Islampos,
Sinyal analog di sisi lain ditransmisikan dalam rasio aspek 4:3. Artinya gambar tersebut memiliki lebar 4 satuan untuk setiap 3 satuan tinggi. Jadi di HDTV, Anda akan melihat bilah hitam di sisi gambar TV Anda saat program analog disiarkan.
Sayangnya, transmisi TV digital tidak dapat diterima oleh TV analog lama. Untuk menerima sinyal TV digital, Anda harus memiliki TV yang lebih baru dengan tuner digital built-in atau kotak konverter digital-ke-analog. Kotak konverter dekoder akan secara otomatis mengubah sinyal digital menjadi sesuatu yang dapat ditampilkan oleh TV lama Anda. []
SUMBER: BLOG. IMON.NET | PIKIRAN RAKYAT