DALAM beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi platform yang sangat populer, terutama di kalangan generasi muda. Di dalamnya, berbagai tren, istilah, dan fenomena budaya baru bermunculan, salah satunya adalah istilah “wanita standar TikTok”. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah ini? Mari kita telusuri.
Definisi “Wanita Standar TikTok”
“Wanita standar TikTok” adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan stereotip tertentu tentang wanita di TikTok yang mengikuti gaya atau penampilan yang dianggap “ideal” atau populer di platform tersebut. Stereotip ini seringkali terkait dengan tren kecantikan, gaya berpakaian, dan cara berinteraksi yang sangat dipengaruhi oleh algoritma dan tren global TikTok.
BACA JUGA: 7 Tanda-Tanda Menopause yang Harus Diwaspadai Wanita
Biasanya, “wanita standar TikTok” memiliki ciri-ciri seperti:
- Gaya Makeup dan Skincare Tertentu
- Kulit yang mulus, glowing, dan terlihat natural.
- Makeup yang ringan tetapi tetap memberikan efek “Instagram-worthy”.
- Fashion yang Up-to-Date
- Pakaian yang mengikuti tren, seperti crop top, oversized hoodie, atau outfit dengan tema aesthetic tertentu (e.g., Y2K, cottagecore, atau streetwear).
- Perilaku yang Sesuai Tren
- Mengikuti tantangan (challenges), dance viral, atau konten lipsync.
- Cara berbicara atau ekspresi yang sering muncul di TikTok, seperti gestur tertentu yang dibuat lucu atau menarik perhatian.
- Standar Kecantikan yang Homogen
- Memiliki tubuh langsing dengan fitur wajah yang dianggap ideal dalam budaya pop, seperti rahang tegas, bibir penuh, atau mata besar.
Mengapa Istilah Ini Menjadi Kontroversial?
Istilah “wanita standar TikTok” tidak hanya menggambarkan tren, tetapi juga membuka diskusi tentang tekanan sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis. Beberapa alasan mengapa istilah ini kontroversial adalah:
- Meningkatkan Tekanan Sosial
Banyak pengguna, terutama wanita muda, merasa perlu untuk memenuhi standar ini agar bisa diterima atau populer di platform. Hal ini dapat menyebabkan insekuritas dan gangguan kepercayaan diri. - Kurangnya Representasi Keberagaman
Stereotip ini sering kali mengabaikan keberagaman budaya, warna kulit, bentuk tubuh, dan gaya hidup. - Penciptaan Identitas yang Homogen
Alih-alih menonjolkan keunikan individu, istilah ini mengarahkan orang untuk meniru tren tertentu, sehingga kreativitas dan ekspresi diri menjadi kurang beragam.
BACA JUGA: Jangan Nikah dengan Wanita yang Suka 5 Hobi Ini!
Apakah Menjadi “Wanita Standar TikTok” Itu Buruk?
Tidak ada yang salah dengan mengikuti tren, selama hal itu dilakukan atas dasar kesenangan pribadi dan bukan karena tekanan eksternal. Menjadi bagian dari tren TikTok dapat menjadi cara untuk mengekspresikan diri dan merasa terhubung dengan komunitas yang lebih luas. Namun, penting untuk selalu menjaga keseimbangan antara mengikuti tren dan menghargai identitas pribadi.
Istilah “wanita standar TikTok” adalah refleksi dari pengaruh budaya media sosial terhadap standar kecantikan dan gaya hidup. Di satu sisi, ini bisa menjadi bagian dari kreativitas dan eksplorasi tren, tetapi di sisi lain, juga bisa menciptakan tekanan sosial yang tidak sehat. Sebagai pengguna media sosial, penting untuk selalu kritis, menghargai keberagaman, dan tetap menjadi diri sendiri di tengah derasnya arus tren.
Jadi, apakah Anda termasuk “wanita standar TikTok”? Atau justru lebih suka menjadi versi unik diri Anda sendiri? []