TANYA: Apa pentingnya malam Isra Mi’raj? Apa yang diperingati dan adakah yang spesifik yang harus kita lakukan pada malam tersebut?
Jawab:
Konsultan Islam dari India, Profesor Shahul Hameed, menjelaskan jawabannya di laman About Islam.
Tidak ada keraguan bahwa Isra (perjalanan malam) diikuti oleh Miraj (kenaikan ke langit) adalah salah satu mukjizat dalam kehidupan Nabi kita Muhammad SAW. Menurut pandangan yang paling diterima, itu terjadi pada tanggal 27 Rajab, bulan ketujuh dari kalender Hijriah, pada tahun kesepuluh kenabian.
Dilaporkan dalam literatur Hadis, bahwa Rasulullah diperjalankan dari Masjid Suci di Mekah ke “Masjid Terjauh” (Al-Masjid al-Aqsa) di Yerusalem dengan mengendarai makhluk yang bernama Buraq. Di sana Rasul memimpin shalat para nabi Allah.
BACA JUGA: Apa sih Isra Mi’raj Itu?
Kemudian Malaikat membawanya ke surga di mana ia bertemu dengan para nabi Adam, Isa, Idris, Harun, dan Musa. Di langit ketujuh, ia bertemu Ibrahim. Dia kemudian dibawa ke Hadirat Ilahi. Perincian dari pertemuan ini sangat rinci di awal surat An-Najm (52).
Selama waktu ini, Allah memerintahkan untuk sholat lima puluh harian bagi umat manusia. Tetapi sekembalinya Nabi, ia diberi tahu oleh Nabi Musa AS bahwa para pengikutnya tidak dapat melakukan sholat lima puluh waktu.
Jadi, dia kembali dan akhirnya dikurangi menjadi lima kali. Setelah ini, Nabi kembali ke Mekah pada malam yang sama.
Karena itu, umat Islam harus berterima kasih kepada Allah atas pemberian ini. Mereka harus merawatnya dan tidak pernah mengabaikannya. Ini adalah hal yang memungkinkan Muslim untuk berkomunikasi dengan pencipta lima kali sehari.
Apa pentingnya malam Isra Mi’raj?
Satu pelajaran utama dari peristiwa ajaib itu, adalah bahwa ruang dan waktu yang terikat oleh hukum alam bagi manusia, tidak begitu terikat pada Allah. Pada malam itu nabi Muhammad menjembatani waktu dan ruang dan dunia ini, melakukan perjalanan ke surga dengan kehendak Allah.
Mereka yang mempelajari filsafat, abstrak maupun implikasi simbolis dari peristiwa itu mungkin memang sangat kritis. Kesenjangan antara realitas kehidupan ini dan realitas kehidupan yang akan datang berkurang begitu saja. Ini diilustrasikan oleh perjumpaan Nabi dengan nabi-nabi lain yang sudah lama mati sejauh yang biasa kita pikirkan, tetapi pada kenyataannya, hidup sebagai makhluk dalam bentuk berbeda di tempat lain.
Implikasi dari perjalanan malam tidak bisa dilebih-lebihkan. Sifat mukjizat perjalanan Nabi menegakkan keabsahannya yang dinyatakan ilahi sebagai meterai semua nabi. Allah membawanya kepada-Nya untuk menunjukkan kepada kita nilai sebenarnya di hadapan Allah.
Semua tradisi agama berbagi konsep mukjizat, yaitu, sesuatu yang menentang logika, sifat, atau konstitusi yang mapan dan jalannya berbagai hal. Kami akan membatasi diskusi kami hanya dengan mukjizat yang sah dari Allah, yang menurut definisi merupakan mukjizat yang benar. Ketika kekuatan orang-orang kafir itu kuat, biasanya mukjizat kenabian yang menentang mereka itu lebih kuat.
Nabi Musa diberi beberapa mukjizat, termasuk tongkat yang berubah menjadi ular besar dan memuncak dalam perpisahannya dengan Laut Merah, sebagai tanggapan ilahi terhadap keangkuhan Firaun yang ekstrem.
Demikian pula, Nabi Isa bahkan diberikan kuasa untuk membangkitkan orang mati, untuk menegakkan legitimasinya di hadapan orang-orang Yahudi yang pada akhirnya akan menghukumnya mati karena penistaan agama. Namun demikian, mukjizat-mukjizat-Nya tidak dapat disangkal oleh sifat mereka.
BACA JUGA: 18 Pelajaran Berharga dari Peristiwa Isra Mi’raj
Perjalanan malam Muhammad jelas tidak mudah bagi orang Mekah kafir untuk percaya. Namun demikian, Nabi membuktikannya secara logis dengan menggambarkan karavan yang mendekat bahwa ia menyusul kembalinya yang ajaib.
Dengan demikian, mukjizat kenabian khusus ini tidak hanya membangun keunggulan Nabi bagi umat Islam seperti yang dibahas di atas, tetapi juga membantu membuktikan kenabiannya kepada orang-orang yang tidak percaya pada masanya.
Apa yang diperingati dan adakah yang spesifik yang harus kita lakukan pada malam tersebut?
Tidak ada perayaan khusus, puasa atau doa untuk memperingati Isra dan Miraj. Tetapi di beberapa tempat, umat Islam sendiri sudah mulai memiliki fungsi peringatan, di mana kisah perjalanan malam diceritakan dalam puisi atau ceramah.
Sementara Nabi sendiri tidak menerapkan praktik-praktik ini, ada ulama yang berpendapat bahwa pertemuan dimaksudkan untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya Isra Miraj dalam sejarah Islam atau untuk mengingatkan kita tentang pentingnya cinta untuk Nabi dan pentingnya status Yerusalem. Hal itu dibolehkan. []
SUMBER: ABOUT ISLAM