SHALAT Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan khusus di malam bulan Ramadan. Shalat ini biasanya dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan (sunnah muakkadah) dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid, meskipun juga boleh dikerjakan sendiri di rumah.
Ciri-ciri Shalat Tarawih:
Waktu: Setelah shalat Isya hingga sebelum Subuh, tetapi umumnya dilakukan di awal malam.
Jumlah Rakaat: Bisa 8 atau 20 rakaat, ditambah dengan shalat Witir 3 rakaat.
Keutamaan: Pahalanya besar, termasuk di dalamnya pengampunan dosa.
BACA JUGA: Jumlah Rakaat Shalat Tarawih, Berapa Sebenarnya?
Keutamaan Shalat Tarawih
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang mendirikan shalat di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Shalat Tarawih menjadi salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah selama bulan Ramadan, serta memperbanyak amal kebaikan dan doa.
Shalat Tarawih termasuk qiyamullail, bukan dua shalat yang berbeda sebagaimana orang awam menyangkanya.
BACA JUGA: Tarawih Berjemaah di Masjid atau Sendirian di Rumah, Mana yang Lebih Utama?
Qiyamullail di bulan Ramadan dinamakan shalat Taraweh, karena ulama salaf rahimahumullah dahulu ketika menunaikan shalat tersebut, mereka istirahat pada setiap dua rakaat atau empat rakaat karena semangat mereka dalam memanjangkan shalat qiyamlail untuk memanfaatkan kesempatan pada musim pahala nan agung dan keseriusan mereka mendapat pahala yang disebutkan dalam sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه البخاري، رقم 36)
”Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari, no. 36). []
RUJUKAN: ISLAMQA