Oleh: Ustadz Herbwibowo
SEORANGÂ sahabat bernama Bayu suatu sore menceritakan pengalamannya.
Atas izin Allah SWT ia berhasil masuk ke Gaza, Palestina. Membawa misi kemanusiaan dan persaudaraan dari bangsa Indonesia.
Banyak aktifitas kemanusiaan yang ia lakukan bersama tim di Gaza.
Salah satu hal menarik yang Bayu ceritakan kepada saya adalah…:
Hari itu Bayu sedang berjalan di sebuah perkampungan Gaza. Banyak warga Palestina yang memandangi datangnya tamu asing yang tiada lain adalah Bayu dan tim mulai tebar pesona kepada penduduk muslim di sana dengan mengucap Salam kepada mereka.
Mendapati rombongan Bayu mengucap salam, maka warga Gaza pun membalas salam.
Seorang pria lalu tersenyum, mendekat lalu berkata kepada Bayu, “Are you a muslim?”
Bayu lalu mengiyakan. “Can you read Al Quran?” pria Palestina itu bertanya lagi.
“Sure, I can!” seru Bayu.
“Please… Please read one surah!” pintanya.
Bayu pun tersenyum lalu ia mengeluarkan mushaf Al Quran dari tas punggungnya.
Pria itu lalu berseru, “No… Not reading Al Quran. Please read what surah you memorized?”
Bayu lalu semakin lebar tersenyum ke arah pria Palestina tadi. Dengan pede ia nyatakan bahwa ia hafal surat As Shaff.
“Okay… Please show me!” pinta pria itu.
Bayu lalu membaca taawudz, basmalah dan ia membaca surat As Shaff dari ayat 1-5. Bayu berhenti, namun pria itu berseru lagi, “No…. Don’t stop. Please complete ‘till the end!”
Bayu bilang ke saya…. “Alhamdulillah, untungnya saya hafal. Jadi saya bisa penuhi permintaan pria Palestina itu!”
Begitu Bayu menamatkan bacaan hafalan suratnya. Pria itu berkata, “Shadaqallahul azhim… Welcome my brother!”
Pria itu langsung mendekat ke arah Bayu. Ia tersenyum lebar dan memeluk Bayu dengan erat. Bayu pun sebaliknya.
Begitu hangat, akrab dan mengesankan sambutan mereka, warga Palestina untuk saudara muslimnya.
Bayu bercerita, “Sampai sekarang saya masih merinding kalau ingat kejadian itu…, dan saya mengerti dari cara mereka bertanya kepada saya, bahwa ukuran seorang manusia disebut seorang muslim adalah jika ia memiliki Al Quran di dadanya!”
Kalimat terakhir yang Bayu ucapkan menjadi inspirasi hidup bagi saya. Hidup muslim mulia atau tidaknya adalah dari berapa banyak ayat dan surat Al Quran yang dihafalnya.
Setujukah Anda ? []