TANYA:
Apakah doa dari anak tiri akan sampai kepada orangtua tirinya yang sudah meninggal?
JAWAB:
Pertama harus dipahami bahwa anak merupakan bagian dari rizki yang dianugrahkan oleh Allah SWT. kepada manusia.
Secara I’tiqadi, kita harus yakin bahwa rizki, jodoh dan segala urusan hidup ini telah diatur dan ditentukan oleh Allah SWT.
Dalam ajaran Islam tidak dikenal istilah anak tiri, oleh karenanya anak seorang janda yang dinikahi adalah anaknya juga. Sebab dengan menikahi janda tersebut, anak-anak perempuannya berstatus mahram dan haram dinikahi selamanya.
BACA JUGA: Doa agar Diteguhkan dalam Iman
Sehingga statusnya menjadi ayah bagi mereka sama seperti hal nya ayah kandung yang mempunyai kewajiban untuk mendidik dan menafkahi mereka.
Sehingga setiap kasih sayang dan sentuhan yang ayah tiri berikan kepada mereka, insyaa Allah semua akan bernilai ibadah dihadapan Allah.
Jika kelak anak-anak itu menjadi anak soleh dan solehah, insyaa Allah setiap do’a dan kebaikan dari mereka akan terus mengalir sebagai amalah yang tidak akan terputus sekalipun sudah meninggal dunia.
Landasan pemikiran ini berdasarkan do’a seorang anak untuk kedua orang tuanya, yaitu, “Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa dan kesalahan orang tua kami, sayangilah kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik kami di waktu kecil.”
BACA JUGA: Sudah Berusaha dan Berdoa, Kok Belum Berhasil Juga?
Berdasarkan do’a di atas, Allah SWT akan mengampuni dosa dan kesalahan orang tua yang telah mendidik dan menyayangi seorang anak diwaktu kecil. Kata ‘orang tua’ sebenarnya kalau kita tarik lebih luas maknanya adalah siapa saja yang mendidik dan menyayangi seorang anak baik ada ikatan nasab atau tidak.
Sehingga setiap orang yang telah mendidik dan dan menyayangi seorang anak hingga ia menjadi anak shaleh.
Maka ampunan Allah akan mengiringi mereka setiap kali doa ini terlontar dari mulut anak-anak yang telah di didik oleh orang tua baik secara nasabiyah atau hukmiyyah. Sehingga dalam pandangan hukum Islam, dosa hukumnya bagi orang tua yang tidak mau mendidik dan mengurus anaknya sendiri. Wallahu a’lam bishawab. []