TANYA: Ustadz, apa hukumnya melafalkan niat shalat?
Jawaban: Syekh Abu Bakar al-Jaza’iri menyebutkan dalam al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah: Sesungguhnya yang dianggap dalam niat itu adalah hati, ucapan lidah bukanlah niat, akan tetapi membantu untuk mengingatkan hati, kekeliruan pada lidah tidak memudharatkan selama niat hati itu benar, hukum ini disepakati kalangan Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hanbali.
BACA JUGA: 3 Hal Ini Termasuk Melalaikan Shalat
Sedangkan menurut Mazhab Maliki dan Hanbali -lihat menurut kedua Mazhab ini pada Mazhab Maliki dan Hanafi: Melafazkan niat tidak disyariatkan dalam shalat, kecuali jika orang yang shalat itu was-was.
Mazhab Maliki: Melafazkan niat itu bertentangan dengan yang lebih utama bagi orang yang tidak waswas, dianjurkan melafazkan niat bagi orang yang was-was.
Mazhab Hanafi: Melafazkan niat itu bid’ah, dianggap baik untuk menolak was-was. []
Sumber: 77 Tanya-Jawab Seputar Shalat/Disusun Oleh: H. Abdul Somad, Lc., MA./S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Darul-Hadits, Maroko./Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.