APAKAH lelaki salih otomatis mendapat jodoh perempuan salihah? Kenyataannya ada, perempuan baik yang mendapat jodoh laki-laki tidak baik, begitupun sebaliknya.
Yang diperlukan adalah usaha untuk memperbaiki diri, mematutkan diri, agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Syaikh Mutawalli Asy Sya’rawi menjelaskan, ada dua macam kalam (kalimat sempurna) dalam bahasa arab. Yang pertama, kalam yang mengabarkan kondisi atau suasana yang ada.
BACA JUGA:Â Kunci Dapatkan Jodoh Ideal
Yang kedua, kalam yang bermaksud ingin menciptakan kondisi dan suasana. Kedua bentuk kalam ini bisa ditemukan dalam Alquran. Misalnya pada ayat Allah : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula); dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS An Nur: 26)
Ayat ini tidaklah sedang mengabarkan kondisi atau suasana yang ada. Pada kenyataan sehari-hari, ada laki-laki yang baik mendapatkan istri yang tidak baik, ada pula perempuan yang baik memiliki suami tidak baik.
Maka ayat tersebut harus dipahami sebagai sebuah arahan, untuk menciptakan kondisi yang baik. Agar laki-laki yang baik mencari jodoh perempuan yang baik, begitu pula perempuan yang baik hendaknya mencari suami yang baik.
Jika kita sandingkan dengan QS An Nur ayat 3, “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik”, ayat ini lebih tegas mengandung “unsur perintah” untuk mencari pasangan yang sepadan dalam kebaikan.
Maka ayat 26 di atas bisa dipahami sebagai sebuah arahan untuk mengkondisikan, dan bukan sebagai ketetapan bahwa yang baik “otomatis” akan mendapatkan pasangan yang baik.
BACA JUGA:Â Sesungguhnya Kesalehan Orang Tua Itu Berpengaruh terhadap Anak
Yang diperlukan adalah usaha untuk memperbaiki diri, mematutkan diri, agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Yang harus kamu lakukan adalah selalu memohon dan berharap kepada Allah SWT, percaya kepada Allah, dan siap menerima ketentuan Allah dengan hati yang bahagia.
Sebagai insan beriman kita meyakini, ketentuan Allah adalah hal yang terbaik bagi hamba. []
SUMBER: PAKCAH