SESUNGGUHNYA Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana yang diterangkan di dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm [53]: 5-18)
BACA JUGA: Saat Malaikat Jibril Datangi Rasulullah dan Para Sahabat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebanyak dua kali, hal ini telah disampaikan oleh istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Masruq berkata, “Aku pernah mengunjungi ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, lalu aku bertanya, “Apakah Muhammad pernah melihat Rabb-Nya?” ‘Aisyah menjawab, “Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu yang membuat bulu kudukku berdiri.” Maka aku berkata, “Jangan terburu-buru.” Kemudian aku membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala; ( لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ ) “Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm [53]: 18) Aisyah menjawab, “Apakah kamu tidak mengerti bahwa yang dimaksudkan dalam ayat itu adalah Jibril? Siapa pun yang memberitahukan kepadamu bahwa (1) Muhammad pernah melihat Rabb-Nya, atau (2) Muhammad telah menyembunyikan sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan atau (3) mengetahui lima hal yang disebutkan dalam firman-Nya, ( إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ ) “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat” (QS. Luqman [31]: 34); maka sesungguhnya dia telah berdusta besar terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebenarnya Muhammad hanya melihat Jibril, dan beliau tidak melihatnya dalam wujud asli kecuali dua kali, sekali di Sidratul Muntaha, dan lainnya di Aiyad, saat itu Jibril menampakkan rupa aslinya dengan enam ratus sayapnya, hingga memenuhi ufuk.” (Tuhfatul Ahwadzi (IX/167). [At-Tirmidzi (no. 3278). Hadits ini diriwayatkan juga oleh al-Bukhari (no. 3234) dan Muslim (no. 177)]).
Firman Allah Ta’ala, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,…” Ini kali kedua Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Jibril dalam wujud aslinya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakannya. Itu terjadi pada malam Israa’.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala; “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.” Ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Aku melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap, dari bulunya berhamburan tetesan permata dan batu mulia.” (Ahmad (I/460)) Sanad hadits ini baik dan kuat.
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari ‘Abdullah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Jibril dalam wujud aslinya. Ia memiliki enam ratus sayap. Setiap sayapnya memenuhi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan tetesan permata dan batu mulia. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala semata yang lebih mengetahuinya.” (Ahmad (I/395). [Ahmad (no. 3862). Sanadnya Hasan. Lihat Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Syu’aib al-Arna-uth dan kawan-kawan, cetakan Mu-assasah ar-Risalah, Beirut])
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku melihat Jibril di atas Sidratu Muntaha, ia memiliki enam ratus sayap.”
Aku (Syarik, salah seorang perawi hadits) bertanya kepada ‘Ashim tentang sayap-sayap Jibril, tapi ia enggan memberitahukannya. (Syarik berkata), “Kemudian ada beberapa sahabat ‘Ashim yang memberitahuku bahwa sayap Jibril memenuhi antara timur dan barat.” (Ahmad (I/407). [Ahmad (no. 3863). Sanadnya shahih di atas Syarat Muslim. Lihat Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Syu’aib al-Arna-uth dan kawan-kawan, cetakan Mu-assasah ar-Risalah, Beirut])
Bahkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga dijelaskan mengenai pakaian yang dikenakan oleh malaikat Jibril ketika bertemu dengan Nabi Muhammad.
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jibril mendatangiku dengan mengenakan pakaian hijau yang bertabur mutiara.” (Ahmad (I/407). [Ahmad (no. 3863)]. Sanadnya shahih di atas Syarat Muslim. Lihat Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Syu’aib al-Arna-uth dan kawan-kawan, cetakan Mus-assasah ar-Risalah, Beirut).
BACA JUGA: Apa Tugas Malaikat Jibril Sekarang?
Imam Ahmad meriwayatkan dari Masruq, ia berkata, “Aku pernah berada di sisi ‘Aisyah, aku bertanya, “Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; ( وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ ) “Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.” (QS. At-Takwir [81]: 23) Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala; ( وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ ) “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,” (QS. An-Najm [53]: 13)
Aisyah menjawab, “Aku adalah orang pertama dari umat ini yang menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menjawab, “Itu adalah Jibril.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya, melainkan hanya dua kali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Jibril turun dari langit ke bumi sedangkan ufuk yang ada antara langit dan bumi tertutup oleh besarnya wujud Jibril.” (Ahmad (VI/241). [Ahmad (no. 26040). Sanadnya shahih di atas syarat Muslim. Lihat Musnad Ahmad tahqiq Syaikh Syu’aib al-Arna-uth dan kawan-kawan, cetakan Mu-assasah ar-Risalah, Beirut]). Hadits ini diriwayatkan pula oleh al-Bukhari dan Muslim dalam ash-Shahiihain dari asy-Sya’bi. (Fat-hul Baari (VIII/472). Muslim (I/359). [Al-Bukhari (no. 3234) dan Muslim (no. 177)]). []
Sumber: Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman. 2021. Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir. (Dengan beberapa penambahan -pen) | Artikel diambil dari: Going to Jannah