TANYA: Apakah wajib berniat shaum di bulan Ramadhan setiap harinya, ataukah cukup satu kali niat saja untuk sebulan penuh? Dan kapan sempurnanya hal itu?
JAWAB: Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.” (HR Bukhari, Muslim)
Maka ini adalah dalil tentang keharusan niat dalam amalan-amalan. Dan yang jelas adalah seseorang harus berniat di setiap harinya. Dan bukan artinya ia harus mengatakan, “Nawaitu untuk berpuasa pada hari ini dan itu di bulan Ramadhan.” Akan tetapi niat adalah maksud atau tujuan, bangunmu untuk melaksanakan sahur dianggap sudah berniat demikian juga penjagaanmu dari makanan dan minuman adalah berarti sudah berniat. Dan adapun hadits,
“Barangsiapa yang tidak bermalam dengan niat shaum maka tidak ada shaum baginya,”
Ini adalah hadits mudhtarib. Walaupun sebagian ulama menghasankannya tapi yang benar adalah mudhtarib. Hadits mudhtharib adalah hadits yang diriwayatkan dalam bentuk yang berbeda-beda, yang masing-masing sama kuatnya.
Maksud dari definisi di atas adalah bahwa hadits mudhtharib merupakan hadits yang diriwayatkan dengan berbagai bentuk yang berbeda-beda dan saling bertentangan, yang riwayat-riwayat tersebut tidak mungkin dikompromikan sama sekali. Riwayat-riwayat tersebut pun sama kekuatannya dari semua sisi, hingga tak bisa dilakukan tarjih terhadap salah satu riwayat yang ada. []
Sumber: Kumpulan 44 Fatwa Muqbil bin Hadi al-Wadi’I dengan penyelarasan.