Oleh: Ustadz Mohammad Fauzil Adhim
AWALNYA saya tak begitu memperhatikan. Tetapi di sangat banyak group WA, begitu kencang bertebaran screenshot percakapan tentang kesalahan menulis HARI dengan HATI. Seolah mengabarkan tentang kemenangan atas sebuah pertarungan sangat dahsyat. Dan inilah yang membuatku amat sangat sedih. Menangisi dakwah ini.
Andaikan ini terjadi pada istri saya, anak saya atau keponakan perempuan saya, maka akan saya perintahkan (bukan sekedar saran) untuk membatalkan mengundang “Ustadz” tersebut.
Karena seorang da’i perlu mengasah kepekaannya untuk membedakan mana yang patut menjadi kegembiraan sehingga dapat menjadi bahan untuk tertawa bersama, mana yang perlu ditangisi dan mana yang harus digenggam kuat rahasianya.
BACA JUGA:Â Awal Berhijab karena ‘Kepepet’, Begini Pengakuan Artis yang Kini Kerap Disapa ‘Ustazah’ ini
Ada mad’uw (sasaran dakwah) yang perlu dikuatkan hati dan semangatnya kepada agama ini. Ada pula mad’uw yang sudah cukup kuat, tetapi tetap perlu dijaga hatinya. Lebih penting dari itu adalah menjaga muru’ah dakwah, terkhusus da’i.
Jika ini terjadi betulan, berarti Ustadz tersebut tidak amanah. Apalagi sampai viral, betapa malunya muslimah tersebut. Boleh jadi ia trauma terhadap da’i dan kegiatan dakwah. Terkenang seumur hidup.
Jika ini rekaan untuk bahan tertawaan, berarti ada beberapa keburukan sekaligus. Salah satunya adalah dusta.
BACA JUGA:Â 5 Nasihat Ustadz Salim A Fillah
Seandainya percakapan yang discreen-shot itu hanya rekaan, candaan alias fake chat (percakapan palsu), sungguh tak ada manfaatnya menertawakan orang lain, tak ada kebaikannya pula menertawakan perkara-perkara yang haq, termasuk urusan poligami. Tak perlu merendahkan perempuan dan menjadikannya bahan candaan.
~~~~
Kegalauan dari seorang yang masih sangat buruk akhlaknya, miskin ilmunya dan masih jauh dari kebaikan. Hanya mengharap kemurahan-Nya untuk mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Maafkan saya. Do’akan saya. []