Oleh: Zulfahmi MA, Alumnus University of Malaya
DI daerah Rusia sekarang dulu berdiri kerajaan Khazaria yang menguasai wilayah Europa timur (Slavia) merekalah yang disebutkan dalam al-Quran sebagai bangsa Ya;juj dan Ma’juj. Kira-kira pada tahun 740M, terjadi sebuah peristiwa. Bangsa Khazars di bawah tekanan terus menerus kedua super power tetangganya, Byzantium dan Muslim, apakah menerima agama Kristen atau Islam, akan tetapi penguasa bangsa Khazar, yang disebut Khakan, mendengar ada agama ketiga yaitu Judaisme atau Yahudi.
Nampaknya untuk alasan-alasan kemandirian politik, Khakan mengumumkan bahwa bangsa Khazars menerima Judaisme sebagai agama mereka. Dalam waktu satu malam seluruh kelompok baru, bangsa Khazars yang suka berperang, tiba-tiba menyatakan dirinya sebagai Yahudi. Khazar mulai dideskripsikan sebagai ‘Kerajaan Yahudi’ oleh sejarawan pada waktu itu. Penerus penguasa Khazar mengambil nama Yahudi dan selama akhir abad ke-9 kerajaan Khazar menjadi tempat berlindung orang-orang Yahudi dari tempat lain.
BACA JUGA: Akhir Zaman Terjadi Jika 15 Perkara Ini Sudah Dilakukan
Maka dalam hal inilah para ahli sejarah membagikan yahudi kepada dua. Yang pertama yahudi Sephardhic. Mereka merupakan yahudi asli sebagai keturunan Semit. Dan yang kedua adalah yahudi Ashkenazi. Mereka merupakan Yahudi yang tidak berketurunan semit akan tetapi mereka berasal dari kerajaan khazaria. Ibnu Katsir, ketika membahas asal-usul ‘Ya’juj wa Ma’juj (Gog dan Magog) orang-orang yang secara tradisional mendiami wilayah antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, wilayah dimana berdiri Kerajaan Khazar dalam karya sejarah, Al-Bidayah wal-Nihayah, secara khusus menyatakan bahwa “Gog dan Magog adalah dua kelompok bangsa Turki, keturunan dari Yafith (Yafet), ayah dari Turki, salah seorang dari anak nabi Nuh as.”
Arthur Koestler dalam bukunya, The Thirteenth Tribe, ia mengatakan yahudi Ashkenazi yang merupakan bangsa khazar mereka tidak bisa mengklaim sebagai keturunan Semit, asal-usul nenek moyang mereka bukan Shem tetapi keturunan dari putra ketiga Nuh, Yafet; atau lebih tepatnya anak-cucu Yafet, Togarma, yang merupakan nenek moyang semua suku bangsa Turki. DM Dunlop menulis dalam bukunya, The History of the Jewish Khazars (Sejarah Yahudi Khazar): “Ketika kerajaan Khazar mulai pecah pada paruh kedua abad X M, dan mereka mulai menyebar, menderita hal yang sama seperti cobaan dan kesengsaraan yang ditimpa rekan-rekan Sephardhic saat mereka exodus. Ashkenazim menyebar ke utara, ke wilayah Rusia dan kemudian ke barat, ke seluruh Eropa. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu mengalami penentangan besar dari ‘Kristen’ Eropa abad pertengahan, karena mereka telah keliru mempercayai bahwa Yesus telah disalibkan – suatu peristiwa yang ironisnya tidak pernah terjadi dan bahwa orang Yahudi telah ikut bertanggung jawab dalam melakukan dugaan penyaliban, menganiaya mereka sebagai ‘pembunuh Kristus’. Orang-orang Yahudi Khazar tidak hanya mewarisi agama usang orang Yahudi Sephardhic, tetapi juga dengan stigma yang dilekatkan kepada mereka oleh orang-orang Kristen Eropa”.
Pada saat itu, kurang dari empat abad sebelumnya, sebuah misteri yang signifikan memasuki kisah Zion: mengapa pemerintahan didirikan di Polandia? Sampai tahapan sejarah tersebut, namun diungkapkan tidak ada jejak migrasi besar-besaran Yahudi ke Polandia. Orang-orang Yahudi yang memasuki Spanyol bersama dengan bangsa Moor berasal dari Afrika Utara dan ketika mereka meninggalkan Spanyol, sebagian besar dari mereka kembali ke negeri asalnya atau pergi ke Mesir, Palestina, Italia, pulau-pulau Yunani dan Turki. Koloni-koloni lain telah muncul di Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris dan jumlahnya diperbesar oleh kedatangan orang Yahudi dari Semenanjung Spanyol. Tidak ada catatan bahwa sejumlah besar Yahudi Spanyol pergi ke Polandia, atau bahwa telah terjadi migrasi besar-besaran Yahudi ke Polandia pada waktu sebelumnya.
Pada waktu “pusat” dipindahkan ke Polandia, bangsa Khazar mulai bergerak ke arah Eropa, dan kemudian masuk ke Barat dengan kedok sebagai “Yahudi”. Setelah bangsa Khazars pindah dan hidup bersama orang Yahudi, Yahudi Khazar meninggalkan warisan yang berbeda dari Yahudi yang lainnya dari generasi ke generasi. Satu unsur warisan Yahudi Khazar adalah sebuah bentuk militant dari Zionisme.
BACA JUGA: Sosok Dajjal
Meskipun mereka telah lama sekali menganut agama Yahudi dan kecil kemungkinannya dunia mengetahui siapa mereka sebenarnya, sebelum Pusat Talmud dibentuk, mereka datang berkelompok dan bergabung disekitarnya. Ketika mereka dikenal sebagai “Yahudi dari Timur”, mereka diuntungkan oleh efek yang membingungkan dari kontraksi kata-kata orang Yehuda, atau orang Yudea, ke “Yahudi”; tidak akan pernah ada yang percaya bahwa mereka orang Yehuda, atau orang Yudea. Pada saat mereka mengambil alih kepemimpinan Yahudi, dogma “kembali” ke Palestina dikhutbahkan atas nama orang-orang yang tidak punya darah Semit atau hubungan leluhur apapun dengan Palestina!
Sebagiannya, oleh karena dianiaya oleh orang-orang Kristen Eropa Abad Pertengahan, sehingga orang-orang Yahudi terus menerus berpindah-pindah tempat ke Eropa dan bahkan sampai ke Spanyol, di mana mereka diperlakukan dengan penuh toleransi oleh para penguasa Muslim, sesuai dengan Hukum Dzimmah – Dhimma Contract sampai Inquisi Spanyol. Dalam pergantian abad berikutnya, sejumlah besar Ashkenazim berpindah tempat ke Amerika, wilayah baru mereka dengan harapan dan janji.
Bukti yang sangat memeranjat kita adalah bahawa yang berkuasa selama berdirinya Israel di Yerusalem bukan Yahudi yang berketurunan semit atau bani Israel mereka adalah Yahudi Khazar, Delapan Perdana Menteri Israel adalah dari keturunan bangsa Khazar. []
HABIS