SEORANG remaja berhijab berhasil tampil beda dalam sebuah kompetisi karate bergengsi di Amerika Serikat (AS). Gadis berusia 17 tahun bernama Aprar Hassan itu menjadi gadis muslim pertama dari Amerika Serikat yang berkompetisi di Amateur Athletic Union Karate National Championships. Dia tampil beda dengan hijabnya.
Keikutsertaannya dalam kompetisi karate tingkat nasional ini bisa terjadi setelah The World Karate Federation (WKF) menyetujui penggunaan hijab di dalam perlombaan. Persetujuan ini terjadi sejak lima tahun terakhir setelah sebelumnya atlet karate dilarang menggunakan penutup kepala apapun saat bertanding.
BACA JUGA: Ini 7 Hijaber yang Mantap Berprofesi di Bidang Olahraga
Penampilan Aprar yang berbeda dari atlet lainnya juga kerap menjadi sorotan. Selain memakai penutup kepala, dia juga mengenakan turtleneck putih di balik seragam karatenya. Pada Kejuaraan karate dunia di Skotlandia, dia nyaris didiskualifikasi karena dianggap melanggar aturan memakai busana lain di balik seragamnya. Namun setelah pihak panitia dan juri diberi penjelasan bahwa penampilannya ini terkait agamanya, akhirnya dia diizinkan untuk bertanding.
Setelah memenangkan kejuaraan nasional karate selama dua tahun berturut-turut, Aprar menargetkan ke depannya dia bisa mewakili Amerika Serikat untuk Olimpiade 2024. Dan untuk mencapai itu, dia harus menjalani berbagai pertandingan internasional.
Hijab tidak menghalangi langkah gadis muslim itu untuk terus mengukir prestasi di bidang olahraga.
Aprar merupakan anak perempuan satu-satunya diantara tiga saudara di keluarganya. Dia dibesarkan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ayahnya berimigrasi pada 1996 dari Mesir. Sang ayah juga atlet karate yang tergabung dengan tim nasional Mesir.
Aprar mencoba kelas karate pertamanya di Muslim American Society (MAS) Youth Center ketika dia berusia tiga tahun. Pada usia lima tahun, dia sudah berkompetisi di Kejuaraan Nasional AS untuk karate. Sepuluh tahun kemudian, pada 2017, Aprar memenangkan pertandingan dan meraih gelar nasional pertamanya.
“Aku begitu gugup karena aku berpikir bagaimana jika aku tidak juara, bagaimana jika aku tidak tampil baik, bagaimana jika aku malah mengacaukan?” kata Aprar dalam wawancara dengan NBC News.
Remaja dengan tinggi 157 cm itu mengenang, semua keraguannya hilang saat dirinya sudah berada di arena pertandingan.
BACA JUGA: Cetak Sejarah, Hijaber Ini Torehkan Prestasi di Bidang Angkat Besi
Kemampuan Aprar dalam menjalani karate ini kerap membuat takjub. Dia pernah berhasil melumpuhkan lawannya ke tanah hanya dalam jangka waktu dua menit dan 30 detik.
“Ini hal yang mengagumkan untuk memiliki seorang putri dan murid yang mengenakan hijab dan menjadi bagian dari tim nasional,” kata ayah Aprar, Yasser Salama.
Sang ayah lah yang mengajar Aprar dengan segala sesuatu yang dia tahu. Yasser Salama adalah seorang sensei karate atau guru.
Berprestasi di usia muda, Aprar pastinya juga mengalami berbagai rintangan. Dia pernah diremehkan karena prestasinya dianggap pengaruh dari ayahnya yang seorang atlet karate. Namun Aprar melawan tuduhan itu.
“Aku katakan tidak. Itu ‘ karena aku bekerja keras dan aku berjuang untuk itu,” tegas Aprar. []
SUMBER: NBC NEWS