ARAB SAUDI–Pemerintah kota Riyadh dilaporkan telah menghapus sebuah nama jalan yang dikenal sebagai jalan Sulaiman yang Agung, media lokal melaporkan.
Menurut laporan MEMO, Senin (15/6/2020), pemerintah kota Riyadh tidak memberikan alasan kenapa nama jalan ini dihapus, namun warganet percaya hubungan yang tegang antara Arab Saudi dan Turki bisa menjadi pemicunya.
BACA JUGA: Turki Janji Bakal Mobilisasi Kekuatan Umat Islam untuk Lawan Israel
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan antara Saudi dan Turki telah semakin tegang oleh perbedaan diplomatik dan oleh keterlibatan satu sama lain dalam perang saudara Suriah. Terutama soal dukungan Turki terhadap Qatar, menyusul blokade yang dilakukan oleh Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir pada 2017.
Hubungan mencapai puncaknya usai terjadi insiden pembunuhan terhadap jurnalis Saudi yang tinggal di AS Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018. Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan dan laporan PBB, disimpulkan bahwa agen Saudi membunuh Khashoggi di bawah komando langsung Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS). Turki telah berulang kali menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk dibawa ke pengadilan.
BACA JUGA: Menhan Yunani: Kami Siap Konfrontasi Militer dengan Turki
Akibatnya, Saudi telah mendorong kampanye untuk mendorong para wisatawan untuk memboikot Turki melalui semua cara yang mungkin, termasuk penjualan produk, konsumsi makanan, penjualan properti, transaksi dengan perusahaan Turki, dan terutama pariwisata ke negara itu.
Kampanye ini telah mengumpulkan dukungan di antara para bangsawan dan tokoh Saudi, kasus yang terkenal adalah ketika gubernur Riyadh yang berpengaruh, Faisal Bin Bandar menolak tawaran kopi Turki, yang memicu seruan untuk memboikot produk-produk Turki.
Pada Agustus tahun lalu, Kementerian Pendidikan Saudi membuat serangkaian modifikasi pada buku-buku sejarahnya, mengubah warisan Kekhalifahan Ottoman dan menyebutnya sebagai “penjajahan.” []
SUMBER: MEMO