JEDDAH — Peneliti asal Arab Saudi, Meshal Al-Harasani, sedang berupaya menciptakan Alquran digital untuk tunanetra guna memfasilitasi pembacaan kitab suci Alquran. Penemu berusia 30 tahun itu mengaku, Alquran digital untuk tunanetra adalah hal baru dari serangkaian kreasi cerdas yang telah dibuatnya sejak berusia 13 tahun.
Harsani yang juga seorang penasihat di Universitas King Abdul Aziz itu telah bertanggung jawab atas lebih dari 50 penemuan di berbagai bidang kemanusiaan dan bidang sosial.
“Ini adalah papan elektronik dengan 28 karakter dan setiap karakter memiliki enam huruf braille dan halaman papan berisi 28 baris,” ucap Al-Harasani, “Tunanetra dapat membaca Alquran dengan mudah dan menavigasi halaman dengan mudah karena seluruh Alquran terdaftar di papan tulis.”
Al-Harasani menjelaskan bagaimana Alquran digital akan memudahkan proses membaca Alquran untuk tunanetra dibandingkan dengan versi normal Alquran dalam huruf braille.
“Tunanetra kesulitan membaca Alquran karna huruf braille yang besar. Mereka kesulitan mencapai halaman, bagian atau surat. Membawa dan menyimpannya juga sulit karena ukurannya yang besar.”
Al-Harasani terinspirasi membuat mushaf Alquran digital ketika ia mengunjungi Kompleks Raja Fahd saat Mencetak Alquran di Madinah untuk berpartisipasi dalam seminar pengajaran Alquran bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
“Saya meneliti tentang bacaan Alquran untuk mereka yang berkebutuhan khusus, terutama bagi tunanetra. Dan dari sana, muncul ide untuk membuat mushaf digital bagi para tunanetra.”
Saat ini penemuannya masih dikembangkan dan diharapkan akan diluncurkan dalam satu tahun.
“Sejauh ini, papan elektronik berisi 28 karakter dan 28 baris untuk menyerap jumlah karakter yang sama seperti halaman-halaman Alquran dalam huruf braille. Idenya sekarang dalam tahap pengembangan. Tim saya dan saya sedang berupaya mengejar pekerjaan itu selangkah demi selangkah dan sesegera mungkin.”
BACA JUGA: Hikmah di Balik Surat Abasa; Jangan Remehkan Kaum Tunanetra
Al-Harasani mengungkapkan, bagian dari tim yang bekerja dengan dia adalah orang-orang tunanetra.
“Saya bekerja dengan sekelompok orang terkemuka, termasuk orang-orang tunanetra, dan inilah yang mendorong saya untuk bekerja lebih keras, ketika saya melihat rasa takjub dan kebahagiaan di wajah mereka ketika mengejar pekerjaan terhormat ini,” katanya.
Penemuan Al-Harasani sebelumnya meliputi ponsel untuk tunanetra, mata uang tunanetra dan kursi penumpang untuk mengakomodasi mereka yang berkebutuhan khusus di pesawat terbang. []
SUMBER: ARAB NEWS