ANAK adalah anugerah dari Sang Pencipta manusia dan alam semesta. Anak adalah titipan Allah SWT kepada orangtua. Karena itu, orangtua harus menjaga amanah dan mengarahkan pendidikannya sesuai yang Allah arahkan.
Anak merupakan manusia yang diciptakan Allah memiliki maksud dan tujuan, diantaranya dua hal :
1 Menjadi Hamba Allah
Anak diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana terdapat dalam QS.Adz-zariyat : 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Arti: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa keberadaan manusia di muka bumi ini hanya untuk menghamba kepada Allah SWT, mengikuti apa saja yang diperintahkanNya. Karenanya, orangtua senantiasa mendidik anak-anaknya hanya untuk menghamba kepada Allah bukan kepada makhluk yang lain.
2 Sebagai Kholifah Fil Ardh
Sejak awal penciptaan manusia yaitu Nabi Adam AS, manusia ditetapkan Allah sebagai pemimpin untuk menata bumi dan makhluk Allah agar berjalan kehidupan secara harmonis dan sesuai dengan kehendakNya.
Karenanya, orang tua harus senantiasa menjaga, mendidik dan mengarahkan pendidikan anak yang terbaik sesuai dengan arahan Sang Kholik. Ilmu yang diberikan dapat membangun proses berfikir menjadi hamba Allah berjiwa pemimpin yang bertanggung jawab dalam ketaatan kepadaNya bukan yang lain.
BACA JUGA: 6 Fungsi Pendidikan Islami untuk Anak
Adapun beberapa upaya yang harus dilakukan orang tua dalam mengantarkan anak-anaknya menjadi generasi yang terbaik, diantaranya :
1. Sejak dalam kandungan orangtua sudah menargetkan kelak lahir menjadi anak yang Sholih.
Allah SWT berfirman :
۞ هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا ۖ فَلَمَّا تَغَشَّىٰهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِۦ ۖ فَلَمَّآ أَثْقَلَت دَّعَوَا ٱللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ ءَاتَيْتَنَا صَٰلِحًا لَّنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Arti: Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (QS. Al-A’raf : 189)
2. Menjadikan mereka qurrota’ayyun (penyejuk mata) bagi orangtuanya.
Allah berfirman :
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Arti: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Al-Furqon : 74)
Anak juga merupakan perhiasan, tentu semua orangtua menginginkan anak tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang selalu membuat bahagia kedua orangtunya. Sehingga, upaya besar orangtua adalah harus selalu menjaga anak dari fitrahnya. Dan memahamkan bahwa fitrah anak sejatinya bisa membahagiakan orangtuanya sendiri, berkata lemah lembut, memperlakukan dengan cara yang ma’ruf. hal ini sebagai bentuk birulwalidain (berbuat baik kepada kedua orangtua).
Yang membuat orangtua bahagia, bukan hanya terletak berlimpahnya harta dan jabatan yang diperoleh oleh anak-anaknya, tetapi kesholihan dirinya yang paham akan tanggungjawab sebagai hamba kepada Robbnya dan sebagai anak kepada orangtuanya. Yang mampu menjadi manusia yang bertaqwa dan mampu memperlakukan kedua orangtuanya dengan ma’ruf.
3 Imam bagi orang bertaqwa
Orangtua hebat akan membina anak-anaknya tak hanya cukup mengantarkan mereka menjadi orang yang bertaqwa saja, tetapi akan mengupayakan menjadi pemimpin dikalangan orang-orang yang bertaqwa.
Di dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :
….dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon : 74)
4 Menjadi pengemban Al-qur’an
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).
Sebuah amal sholih luar biasa bagi orangtua yang senantiasa mencurahkan hidupnya dengan penuh tanggungjawab terhadap perannya, yaitu mengarahkan keturunan agar terpaut hatinya terhadap keagungan Al-Qur’an dengan mempelajari dan mengamalkannya, kelak mereka juga akan mengajarkan Al-Qur’an kepada umat manusia.
Bukan nilai sembilan atau sepuluh yang sangat berarti dalam prestasi bagi anak. Tetapi dia mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an. Bercita-cita menjadi pengajar Al-qur’an adalah prestasi yang luar biasa.
5 Menjadi Ulul Al-Bab
Allah swt memberikan setiap diri manusia berupa potensi akal. Akal sejatinya digunakan untuk melakukan proses berfikir tentang keberadaan siapa dibalik dirinya dan siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Dalam penciptaan segala sesuatu di muka bumi ini terdapat tanda-tanda orang berakal.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Arti: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS. Al-imron : 190)
BACA JUGA: Beda Pendidikan Kita dengan Jepang
Akal yang cerdas adalah orang-orang yang mahir menggunakan akalnya. Orang yang mahir menggunakan akalnya adalah orang yang dengan proses berfikirnya sampai kepada iman. Iman kepada Allah sebagai pencipta manusia, alam semesta sekaligus pencipta langit dan bumi.
6 Menjadi Khoiru Ummah
Khoiru ummah adalah umat terbaik, istilah ini adalah predikat tertinggi yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad, umat akhir zaman.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Arti: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS.Al-imron : 110)
Karenanya tugas penting orangtua membina anak-anaknya agar menjadi bagian dari Khoiru ummah yang memiliki karakter terbaik. Selain berjiwa sholih juga aktif melakukan amar ma’ruf nahiy munkar dengan landasan iman. []