YERUSALEM—Duta Besar (dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Israel, David Friedman, mengatakan Washington akan mempertimbangkan untuk mengakui klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki mlliter Tel Aviv dalam perang tahun 1967.
“Saya pribadi tidak dapat membayangkan situasi di mana Dataran Tinggi Golan akan dikembalikan ke Suriah. Saya terus terang tidak dapat membayangkan situasi di mana Dataran Tinggi Golan bukan bagian dari Israel selamanya,” katanya kepada surat kabar Hayom sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (7/9/2018).
Komentar Friedman ini mengejutkan karena pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat, selama ini tidak mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai milik Israel.
BACA JUGA: IDF Hapus Paksa Laporan Media tentang Militer Israel
“Melepaskan dataran tinggi Dataran Tinggi Golan dapat menempatkan Israel pada keamanan yang sangat merugikan,” kata Friedman.
Sejak awal masa jabatan Trump sebagai presiden AS, Israel telah melobi untuk mendapatkan dukungan pengakuan Washington atas klaim Israel bahwa Dataran Tinggi Golan adalah wilayahnya. Sebagaimana kebijakan AS sebelumnya yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Sedangkan, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump mengatakan kebijakan Washington tidak berubah.
Dataran Tinggi Golan membentuk penyangga antara Israel dan Suriah sekitar 1.200 km persegi (460 mil persegi). Israel merebut sebagian besar wilayah itu dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967. Aneksasi atau pencaplokan wilayah itu terjadi pada 1981. Langkah tersebut tak diakui dunia internasional.
BACA JUGA: Netanyahu Tolak Akhiri Pendudukan Terhadap Dataran Tinggi Golan
Setelah bersedia mempertimbangkan mengembalikan Golan untuk perdamaian dengan Suriah, negara dengan mayoritas penduduk Yahudi itu membantah terlibat dalam perang sipil di Suriah yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini. []
SUMBER: REUTERS