VENEZUELA–Iran dan Venezuela dikabarkan telah melakukan kerjasama guna membantu memulihkan perekonomian Venezuela yang sedang terpuruk. Bahkan, sebagai imbalan kepada Iran, Venezuela membayar bantuan dari negara teluk itu dengan sembilan ton emas. Ini karena negara sosialis di Amerika Selatan itu sudah kehabisan uang.
Teheran (Iran) dan Caracas (Vnezuela) merupakan sekutu lama. Kerjasama keduanya dikonfirmasi para pejabat Amerika Serikat (AS). Negara tersebut menyatakan, rezim para Mullah (Iran) telah membantu membangun kembali industri minyak rezim Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang sudah terseok-seok.
Mengutip laporan Bloomberg, Jumat (1/5/2020), sejumlah sumber yang mengetahui pembayaran emas itu mengatakan pejabat pemerintah Maduro menimbun sekitar 9 ton emas—jumlah yang nilainya setara dengan sekitar USD500 juta—pada jet yang berbasis di Teheran bulan ini sebagai pembayaran atas bantuan Iran.
BACA JUGA: Venezuela-India Sepakat Hapus Dolar AS dalam Transaksi Bisnis
Emas batangan menjadi opsi pembayaran karena cadangan devisa Venezuela hanya USD6,3 miliar dalam aset mata uang keras, jumlah terendah dalam tiga dekade terakhir.
Iran menjadi tujuan terbaru untuk emas Venezuela setelah AS menindak kesepakatan serupa yang dilakukan rezim Nicolas Maduro dengan Rusia dan Turki.
Bantuan Teheran antara lain menghidupkan kembali kilang penyulingan bensin Caracas yang sudah lumpuh. Perusahaan penerbangan yang bermarkas di Teheran, Mahan Air, telah menerbangkan lebih dari setengah lusin jet ke negara Amerika Selatan itu dalam sepekan terakhir saja. Sebagian besar mengirim aditif bensin, suku cadang, dan teknisi untuk membantu memperbaiki kilang Amuay di negara bagian Falcon di pantai Northwestern.
Sementara itu, Mahan Air telah mengirim pesawat-pesawat lain ke bandara internasional di luar Caracas, di mana pesawat-pesawat itu penuh dengan emas batangan untuk dibawa kembali ke Teheran. Sumber-sumber yang mengungkap transaksi itu meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka kepada media.
Seorang pejabat pers bank sentral Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar. Pejabat Kementerian Informasi atau pun Kementerian Luar Negeri Iran juga bungkam.
Ketika harga minyak jatuh, emas yang disimpan di Caracas sekarang menjadi sumber kekayaan yang bahkan lebih penting bagi Venezuela, yang telah didorong ke dalam kemiskinan ekstrem di bawah pemerintahan sosialis Maduro. Negara itu dilaporkan menyimpan sekitar 70 ton emas di brankasnya, dan menjualnya ketika kondisi menjadi semakin sulit.
Ketika pendahulu Maduro—mendiang Hugo Chavez—berkuasa, ia dan pemimpin Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, membuat kesepakatan berbagai proyek energi, pertanian, dan keuangan. Mereka bahkan membuka pabrik perakitan mobil bersama di sebelah barat Caracas.
AS yang diketahui debagai musuh lama Venezuela dan Iran pun menyoroti kerjasama kedua negara tersebut. Elliott Abrams, utusan yang memimpin upaya AS untuk menggulingkan Maduro, mengatakan bahwa Iran telah mengirim semakin banyak pesawat ke negara Amerika Selatan, termasuk minggu ini.
“Tebakan kami adalah bahwa mereka dibayar dalam emas,” katanya di Hudson Institute, sebuah lembaga think tank konservatif Washington, seperti dikutip AFP.
“Pesawat-pesawat yang datang dari Iran yang membawa barang-barang untuk industri minyak akan kembali dengan pembayaran untuk barang-barang itu; emas,” lanjutnya.
BACA JUGA: Beli Bensin Pakai Rokok, Warga Venezuela: Uang sudah Tak Ada Artinya
Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menjatuhkan sanksi AS secara sepihak yang bertujuan mengakhiri ekspor minyak dari Iran dan Venezuela, produsen minyak mentah utama.
Ekonomi Venezuela telah runtuh, dengan jutaan orang melarikan diri karena kekurangan barang-barang kebutuhan pokok. Sedangkan Iran juga mendapat pukulan dari sanksi AS setelah Trump menarik diri dari perjanjian denuklirisasi.
Abrams menuduh bahwa peran Iran menunjukkan dukungan lunak untuk Maduro dari Rusia dan China, yang telah mendukungnya meskipun ada tekanan Barat.
“Salah satu alasan saya menyebutkan itu bukan hanya untuk menunjukkan bahwa Iran memainkan peran yang semakin meningkat, tetapi perhatikan bahwa itu adalah uang tunai,” kata Abrams.
“Kita tahu bahwa Maduro selama setahun terakhir menginginkan pinjaman tambahan dari Rusia dan China, investasi tambahan, dan dia belum mendapatkan uang receh,” katanya.[]
SUMBER: BLOOMBERG | AFP