WASHINGTON—Uji coba peluncuran rudal balistik antar benua -rudal ICBM- milik Korea Utara ditenggarai hampir menghantm pesawat Air France yang terbang dari Jepang menuju Prancis.
Seperti diketahui, rudal ICBM yang diluncurkan militer Korea Utara pada Jumat, (28/7/2017) terbang selama 45 menit sebelum mendarat di Laut Jepang. Disaat bersamaan, pesawat komersial Air France yang membawa ratusan penumpang dan kru terbang beberapa menit sebelumnya di atas laut Jepang.
Pihak Air France sendiri telah mengkonfirmasi, bahwa rudal yang jatuh tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi penerbangan tersebut. Namun jarak antara keduanya yang relatif dekat, memiliki potensi bahaya bagi penumpang.
Pada Jumat, (28/7/2017), tepat pukul 9.55 pagi waktu Jepang, Penerbangan Air France 293 lepas landas dari Tokyo, menuju Paris. Sekitar 45 menit kemudian, Korea Utara meluncurkan rudal balistiknya.
Jalur penerbangan pesawat menempuh jarak sekitar 100 mil dari pantai Jepang dan rudal ICBM itu mendarat sekitar 10 menit kemudian.
Air France kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa zona uji coba rudal Korea Utara tidak mengganggu jalur penerbangan Air France dan pihaknya terus-menerus menganalisis jalur terbang yang berpotensi berbahaya.
Namun Rosenker, pakar keselamatan transportasi nasional mengatakan bahwa sistem penerbangan global tidak dipersiapkan untuk peluncuran rudal yang tidak terduga.
“Mereka (Kore Utara) benar-benar menciptakan bahaya pada ruang udara komersial,” ujar Mark Rosenker, mantan ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (2/8/2017).
Pejabat Pentagon mengatakan bahwa uji coba rudal ICBM terbaru Korea Utara menimbulkan ancaman potensial terbesar bagi Amerika Serikat karena mampu menjangkau daratan negara itu. []