MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengakui sebagian dari 13 tuntutan yang diajukan empat negara Arab kepada Qatar sebagai syarat pencabutan sanksi sulit dipenuhi. Pun begitu, Tillerson menyatakan bahwa tuntutan tersebut bisa digunakan sebagai dasar dialog guna mencari pemecahan krisis.
Tillerson mengatakan Qatar sedang mempelajari 13 tuntutan dan menekankan bahwa terdapat “ruang-ruang penting yang menjadi dasar bagi dialog yang terus diadakan untuk mewujudkan pemecahan”.
Ia menyerukan kepada negara-negara yang terlibat untuk duduk bersama guna menghentikan terorisme dan memerangi ekstremisme.
“Menahan retorika juga akan membantu mendinginkan ketegangan,” kata Tillerson, seperti dilansir Reuters.
Sebelumnya, Sabtu (24/06), Menteri Luar Negeri Qatar menolak 13 syarat yang diajukan oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Empat negara menuntut kepada Qatar mengurangi hubungan dengan Iran dan menutup pangkalan militer Turki, yang harus direalisasikan dalam waktu 10 hari.
Qatar juga dituntut menutup lembaga penyiarannya, Al Jazeera.
Negara itu dikenai sanksi diplomatik dan ekonomi sejak lebih dari dua minggu lalu setelah dituduh mendanai terorisme. Namun Qatar sejak awal membantah tudingan itu.
Blokade tersebut telah menyebabkan krisis di kawasan Teluk yang terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir. Iran dan Turki menyuplai makanan dan barang-barang lain ke Qatar.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menempuh sikap keras terhadap Qatar dengan menuduhnya sebagai sponsor “tingkat tinggi” bagi terorisme.
Namun, semua negara Arab yang terlibat dalam sengketa ini adalah sekutu Amerika, sementara pangkalan militer terbesar Amerika di kawasan Timur Tengah berada di Qatar. []