NABI Adam AS adalah manusia pertama yang menghuni bumi ini. Dialah kakek moyang seluruh umat manusia di dunia. Beliau merupakan salah seorang utusan Allah SWT yang memiliki tingkatan khusus daripada manusia lainnya. Ia juga memiliki keistimewaan yang luar biasa jika dibandingkan dengan utusan Allah yang lainnya.
Allah SWT memberikan empat kemuliaan kepada Adam; menciptakannya dengan tangan-Nya secara langsung, meniupkan sebagian ruh ciptaan-Nya pada Adam, memerintahkan para malaikat sujud padanya, dan mengajarkan nama segala benda padanya.
Seperti kita tahu, Nabi Adam Allah ciptakan dari tanah. Maka semua keturunan Nabi Adam nantinya akan kembali ke dalam tanah.
BACA JUGA: Apakah Nabi Adam Berbahasa Arab?
Salah satu keturunan Nabi Adam yang paling mulia adalah Nabi Muhammad ﷺ, nabi terakhir yang diutus. Lantas adakah bedanya terkait penciptaan Rasulullah ﷺ?
Ketika Allah menciptakan Nabi Muhammad ﷺ, Allah SWT telah mendesain beliau jauh sebelum alam semesta ini tercipta. Allah juga pisahkan tanah penciptaan Nabi dari unsur yang paling suci di muka bumi, bahkan tanah penciptaan Nabi Adam pun tak dicampuradukkan.
Dalam kitab Syajarah Al-Kawn Ibnu Arabi yang ditahkik (edit) oleh KH Zainul Maarif, saat Allah memerintahkan pengambilan segenggam tanah untuk menciptakan Nabi Adam AS, maka yang digenggam adalah tanah dari seluruh muka bumi, baik tanah bagus maupun tanah buruk.
Adapun tanah yang menjadi asal-usul Nabi Muhammad SAW berasal dari lokasi Kabah yang notabene adalah tempat keimanan kepada Allah. Lantas, tanah penciptaan Nabi Muhammad SAW tidak diaduk dengan tanah Nabi Adam AS.
BACA JUGA: 2 Pertemuan Nabi Adam dengan Malaikat Maut
Tanah Nabi Muhammad SAW berada di posisi ragi (khamirah). Tanpa ragi itu, para makhluk tidak bisa menjawab pertanyaan Allah di Hari Persaksian (yaum al-isyhad). Hal ini sebagaimana perkataan Nabi: “Aku telah menjadi Nabi ketika Adam masih di antara air dan tanah,”.
Sehingga sesungguhnya segala partikel yang ada dan keberkahannya berasal dari partikel keberadaan Nabi Muhammad SAW. Begitulah kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ, penciptaannya sangat mulia dari hal-hal terbaik. []
SUMBER: REPUBLIKA