SAUDARAKU, hidup ini tidak akan pernah lepas dari sebuah masalah. Allah selalu menguji hamba-hambanya dengan sedikit rasa takut, kelaparan dan kemiskinan. Namun, terkadang manusia menganggap berlebihan semua masalah ini. Hingga tak jarang manusia yang memutuskan untuk menyudahi hidupnya hanya sebuah masalah yang mungkin sepele.
Allah memberikan masalah kepada kita karena ia rindu, rindu dengan tangisan kita di sepertiga malam. Mungkin kini kita terlalu asyik dengan hidup yang semu, hingga Allah menegur kita dengan beragam masalah yang mulai tumbuh dalam hidup kita.
Saudaraku,
Namun terkadang, terguran Allah tersebut kita anggap sebagai masalah besar atau bahkan kita menganggap bahwa Allah telah membenci kita. Sungguh, seharusnya kita mampu menggilas semua pikiran-pikiran buruk tersebut. Karena pada hakikatnya, Allah sangat menyayangi hamba-hamba-Nya. Hanya saja kita terlalu lemah dalam menafsirkan kasih sayang Allah.
Tidaklah Allah menciptakan suatu masalah melainkan dengan solusinya. Allah hanya ingin menguji kita, sejauh mana kita mau berlari ke arah-Nya untuk mencari solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Kita terlalu angkuh, hingga tak mau menghadap kepada-Nya Yang Maha Pemberi Solusi. Kita malah asyik meminta bantuan kepada manusia yang justru sangat lemah.
Saudaraku,
Andai kita mau mendekat kepada-Nya, apa pun pasti Allah berikan. Asalkan kita memohon dan taat kepadanya. Allah Yang Maha Baik tidak pernah menginginkan hamba-Nya kecewa. Allah memberikan segala ujian kepada hamba-Nya agar mampu kembali dan mengingat-Nya. Seringkali kita lupa dengan segala anugrah yang telah Ia beri. Kita terlalu sibuk dengan masalah yang kita alami. Padahal jika kita hitung nikmat Allah, berapa banyak yang bisa kita hitung dari sekian nikmat-Nya?
Saudaraku,
Jika kita masih menganggap bahwa masalah kita lebih besar, mari kita hitung nimat Allah hingga saat ini. Bagaimana dengan keadaan mata kita kini? bukankah masih bisa melihat berbagai warna dan keindahan? Lalu bagaimana dengan nikmat telinga kita? Nikmat mulut kita? Nikmat kaki kita? Nikmat tangan kita? Bahkan anugrah mempunyai keluarga dan sahabat yang masih setia mendampingi hidup kita hingga saat ini. Lalu seberapa besar masalah kita jika dibandingkan dengan saudara kita yang kini tengah melawan zionis Israel? Mereka tak punya keluarga, tempat tinggal dan makanan. Setiap waktunya nyawa mereka dalam ancaman.
Lalu, masihkah kita enggan bersyukur? Masihkah kita menganggap bahwa masalah kita begitu besar dibanding siapapun?
Saudaraku,
Sesungguhnya hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Termasuk masalah kita yang sifatnya sementara. Semuanya akan kembali seperti semula, asalkan kita mau kembali ke jalan-Nya. []