ASAM lambung kerapkali dikaitkan dengan penyakit yang diderita orang dewasa akibat buruknya gaya hidup dan pola makan. Tetapi, sebetulnya asam lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk juga bayi.
Asam lambung atau dalam bahasa medis disebut gasetroesophageal reflux (GER) adalah kondisi di mana isi lambung naik ke tenggorokan akibat fluktuasi asam. Bayi yang mengalami GER akan sering muntah, kesulitan makan, batuk, tersedak setelah menyusui dan sulit bertambah berat badannya. GER dapat berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease). Tetapi kasus ini jarang terjadi pada bayi.
BACA JUGA: Tak Perlu Risau saat Bayi Batuk, Cukup Lakukan 3 Hal ini
Perubahan pola makan dan perawatan sederhana di rumah merupakan langkah awal mengatasi GER pada bayi. Berikut lima cara mengatasi asam lambung pada bayi, dilansir dari healthline.com:
1 Makan secara berkala
Terlalu kenyang dalam satu waktu dapat memicu naiknya asam lambung pada bayi. Untuk itu, disarankan Anda untuk memberi ASI kepada si Kecil secara berkala. Lebih baik menyusui dalam porsi sedikit artinya tidak terlalu banyak tetapi lebih sering, ketimbang sekali makan dalam porsi banyak.
Perut yang masih memiliki ruang tidak akan menekan sfingter esofagus bagian bawah terlalu keras. Sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) adalah cincin otot yang mencegah makan kembali ke kerongkongan dari perut. Tekanan pada wilayah ini menyebabkan otot kehilangan efektivitasnya, sehingga isi lambung bisa kembali naik ke tenggorokan. Kekuatan LES butuh berkembang selama tahun pertama, sehingga bayi-bayi muda perlu penyesuaian terhadap kondisi ini.
Mengganti menu makanan sang Ibu
Bayi yang minum ASI sangat terpengaruh terhadap apa yang Ibunya konsumsi. Untuk itulah, beberapa studi menyarankan agar Anda turut mengganti menu makanan saat bayi mengidap asam lambung. Anda sebaiknya mengurangi konsumsi susu, telur, dan sayuran yang menimbulkan gas, misalnya kol, yang dapat meningkatkan asam lambung pada bayi saat mengonsumsi ASI Ibunya. Begitu pula pada bayi yang minum susu formula, agar menggantinya dengan susu formula yang ramah terhadap asam lambung bayi.
BACA JUGA: Kepala Terpukul Saat Orangtuanya Bertengkar, Bayi Ini Tewas Akibat Pendarahan di Otak
3 Perhatikan botol dan ukuran dot
Jika si Kecil terbiasa minum susu dari botol, sangat penting memperhatikan ukuran botol dan dot yang dipakai. Usahakan agar aliran susu tidak terlalu cepat maupun lambat, yang menyebabkan udara ikut tertelan. Selain berpotensi kembung akibat udara tertelan, dot dengan lubang terlalu besar juga dapat menyebabkan bayi mudah tersedak.
4 Mengentalkan susu bayi
Menambahkan sedikit bubuk pengental khusus ke dalam susu bayi dapat menjadi pilihan agar bayi tidak mudah gumoh.
Mengentalkan makanan dipercaya dapat membantu mengganjal isi perut agar tidak kembali ke kerongkongan. Tetapi, sebelum melakukan cara ini, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak agar mendapat pertimbangan dan pantauan tindakan yang lebih komprehensif.
BACA JUGA: Bagaimanakah Cara Bersihkan Telinga Bayi secara Aman?
Sebaiknya, dokter lah yang meresepkan formula takaran susu si Kecil agar kekentalannya menjadi pas.
5 Bersendawa lebih sering
Bersendawa saat menyusui dapat membantu mengatasi gejala refluks. Pada bayi di bawah usia satu tahun, sebaiknya bersendawa setelah minum satu atau dua ons susu. Usahakan membuat bayi bersendawa setiap kali mereka melepaskan mulut dari puting atau dot susu. []
SUMBER: POPMAMA