IBNU Athailah, penulis Al-Hikam mengatakan bahwa seluruh Asmaulhusna-Nya Allah mengalirkan di alam semesta. Mengalir pada tubuh manusia, bumi, langit dan di antara keduanya Seperti mengalirnya ruh pada tubuh. Bila tak melihat dan merasakannya, bisa jadi bertanda hati telah diselimuti hawa nafsu dan telah berubah menjadi batu. Akal telah disibukan dengan ragam remeh temeh yang sia-sia.
Seluruh yang ada, yang besar maupun kecil, yang telihat maupun tak terlihat, yang di atas maupun di bawah, tebal maupun tipis, banyak maupun sedikit, semuanya diliputi oleh Asmaulhusna-Nya Allah. Seperti ruh pada jasad.
Salah satu rahmat-Nya Allah adalah Allah memperlihatkan semuanya di alam semesta sesuatu yang bisa dipahami oleh akal agar tali Allah bersambung dengan hamba. Agar karunia-Nya dikenal oleh para hamba-Nya. Dengan ini manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri saat Allah mengambil janji ketauhidan.
Bila seluruh alam semesta bisa dipahami oleh akal, maka peran akal adalah mengungkap Asmaulhusna-Nya yang menyatu dan meliputi pada setiap ciptaan Allah. Meneliti, meriset, mengungkap, mengamati, mentadaburi dan mentafakuri sering disebut oleh para ilmuwan dengan nama methodelogi ilmiah. Bisa menggunakan infrastruktur dari laboratorium hingga yang sederhana.
BACA JUGA:Â Â Sejarah Shalat Sebelum Peristiwa Isra Miraj
Inti pekerjaan utama para ilmuwan, akademisi, periset dan perekayasa industri teknologi hanya mengungkap rahmat, karunia, nikmat dan Asmaulhusna-Nya Allah yang mengalir, menyatu dan meliputi alam semesta. Hanya menemukan rahasia kebesaran Allah yang masih tersembunyi hingga Allah menampakkan-Nya dan diijinkan Allah untuk diduplikasi untuk memudahkan urusan manusia.
Inti pekerjaan para saintis adalah menemukan kebesaran dan keagungan Allah yang meliputi segala sesuatu. Menemukan kebodohan, kelemahan dan ketidakberdayaan menghadapi bukti empiris yang terpampang nyata dan dahsyat di hadapannya. Alam semesta adalah kemukjizatan Allah. Batu, tanah, debu, air, udara, dirinya merupakan kemukjizatan Allah.
BACA JUGA:Â Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ï·º
Ketauhidan adalah inti dari alam semesta. Meneguhkan dan memperjelas rasa ketauhidan adalah akhir dari semua rekayasa ilmu dan teknologi. Seluruh Asmaulhusna-Nya tersingkap melalui sains yang menyelami alam semesta. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.