SURIAH—Rencana serangan pemerintah Suriah terhadap kelompok anti-rezim di Provinsi Idlib mengancam 700 ribu warga untuk mengungsi. Keterangan ini disampaikan gabungan badan kesehatan PBB dalam laporan bulanan mereka.
Idlib adalah tempat pelarian terakhir bagi keluarga kelompok anti-rezim Suriah, yang kalah dalam pertempuran di bagian lain Suriah. Arus kedatangan di provinsi tersebut membuat jumlah penduduk melonjak dua kali lipat menjadi sekitar 2,5 juta jiwa.
BACA JUGA: Bashar Assad: Pasukan Rusia akan Bertahan Lama di Suriah
PBB menyebut daerah itu menjadi “ladang pembuangan” bagi kelompok anti-Assad.
Laporan bulanan Health Cluster Bulletin, yang diterbitkan sekelompok badan kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa relawan kemanusiaan bersiap menghadapi dampak pertempuran di Idlib.
“Intensitas kontak senjata diperkirakan meningkat di kawasan utara Suriah pada masa mendatang, sehingga menyebabkan gelombang pengungsian melonjak dari 250 ribu-lebih dari 700 ribu orang di Idlib dan daerah sekitarnya,” kata laporan itu.
“Hal itu akan menyebabkan naiknya kebutuhan bantuan humanitarian bagi komunitas yang rentan,” kata laporan yang sama.
Sepanjang pertengahan Juni-akhir Juli 2018, 184 ribu orang harus mengungsi akibat pertempuran di daerah selatan Suriah. Saat itu kubu rezim dan anti-rezim sepakat untuk memindahkan sekitar 100 ribu keluarga anti-rezim ke Idlib dan kawasan utara Aleppo, demikian laporan Health Cluster Bulletin.
BACA JUGA: Rusia Surati AS soal Suriah
PBB berulangkali memperingatkan dampak berbahaya dari serangan terhadap Idlib. Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan, dalam wawancaranya bersama media Rusia pada bulan lalu, bahwa Provinsi Idlib akan menjadi prioritas utama operasi militer berikutnya. []
SUMBER: AKTUAL