PERBUATAN yang bertentangan dengan syariat Islam, itulah termasuk dalam kategori dosa. Di mana jika kita melakukan perbuatan dosa, maka tunggulah adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apalagi jika dosa yang kita perbuat itu termasuk dosa besar. Maka, tiada lagi kesempatan bagi kita untuk bertaubat, jika kita tidak segera menyesalinya sebelum ajal menjemput.
Jika perbuatan dosa itu terasa, mungkin cukup mudah bagi kita untuk mengingatnya. Sehingga, kita bisa segera memperbaiki diri. Tapi, seringkali kebanyakan dari kita melakukan dosa besar tanpa disadari.
Sedikitnya, ada tiga dosa besar yang tanpa sadar banyak dilakukan. Apakah itu?
1 Riba
Dosa besar pertama yang sering dilakukan oleh umat manusia tanpa disadari adalah riba. Riba sendiri merupakan penetapan bunga pinjaman atau dengan kata lain melebihkan jumlah pengembalian pinjaman berdasarkan presentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok.
Riba biasanya bisa terjadi karena si peminjam uang tidak bisa melunasi utangnya tersebut tepat pada waktunya.
Namun, harus diketahui bahwa perbuatan riba ini merupakan suatu hal yang haram untuk dilakukan dan tentu saja akan menimbulkan dosa bagi pelakunya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275).
Di masa modern sekarang ini, banyak sekali kasus riba yang kita jumpai dalam berbagai macam bentuk dan dengan nama yang berbeda. Seperti terjadi pada transaksi perbankan (bunga), jual beli secara kredit, ataupun asuransi.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa riba adalah salah satu dosa besar yang harus dihindari. Padahal sebenarnya tipa-tiap orang yang terlibat di dalam riba akan sama-sama mendapatkan dosa besar.
Bahkan, Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa riba itu ada 70 macam dosa dan Rasul mengibaratkan yang paling ringan dari dosa riba adalah seperti seseorang yang berzina dengan ibunya.
2 Riya’ (Pamer)
Perbuatan yang menimbulkan dosa besar tanpa disadari selanjutnya adalah riya’ (pamer). Riya’ merupakan salah satu perbuatan yang dilarang di dalam ajaran Islam.
Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman bahwasanya orang-orang yang kerap berbuat riya’ termasuk dalam golongan orang yang celaka.
Riya’ bisa berwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari memamerkan harta bendanya sendiri sampai dengan menyebut-nyebut pemberiannya di hadapan orang lain.
Tujuannya adalah agar ia mendapat pujian dari manusia lainnya dan dianggap sebagai sosok yang dermawan.
Tidak hanya itu, orang yang shalat dan beribadah kepada Allah atas dasar untuk mendapatkan pujian dari sesama manusia juga termasuk ke dalam kategori riya’.
Perbuatan riya’ atau suka pamer ini bisa menyebabkan terhapusnya amalan kebaikan seseorang. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya apabila menghindari sifat riya’ ini dari kehidupan kita.
3 Menyakiti Tetangga
Dosa besar selanjutnya yang tanpa sadar dan bahkan sering dilakukan oleh manusia yakni menyakiti tetangga. Tetangga merupakan orang yang tinggalnya berdekatan dengan kita. Di dalam Islam, kita dianjurkan untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada tetangga dan orang-orang terdekat.
Namun, banyak orang yang tidak menjalin hubungan baik dengan tetangga mereka. Bahkan ada di antaranya yang bertengkar lalu tidak saling bertegur sapa satu sama lain.
Selain itu, banyak juga yang melakukan kekerasan ataupun berkata kasar kepada tetangganya sehingga melukai hati tetangga tersebut.
Padahal sebenarnya, menyakit tetangga itu termasuk dalam dosa besar yang sering diabaikan. Ternyata orang yang menyakiti tetangganya tidak akan masuk ke dalam surga.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya apabila kita menjaga perilaku dan perkataan terhadap tetangga yang tinggal disekitar kita. Jangan lupa untuk selalu menjaga silaturahim dan berbagai satu sama lain. Saling tolong menolonglah apabila berada dalam kesulitan.
Itulah tiga perbuatan dosa yang seringkali kita tidak menyadarinya. Maka, perbanyaklah beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena boleh jadi kita melakukan ketiga dosa besar itu. []