BANYAK yang sering bertanya pada saya, “Mas orang itu hobinya dugem, mabok terus, main perempuan, tapi bisnisnya sukses besar, makin kaya dia.. Mobilnya ganti terus tiap bulan, gak usah berdoa bisa sukses kok!”
“Mas si A itu bisnisnya kotor, semua disikat gak peduli haram halal, pokoknya makmur saja hidupnya, rumah megah, mobil mewah, istrinya kalo dandan kayak artis daaah… Gimana nih mas? Aku yang berbisnis jujur gak kaya-kaya seperti dia!”
Hehehe…
Dan jawabannya pada hadits ini:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].
Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya ISTIDRAJ darinya.”
BACA JUGA: Akibat Perbuatan Maksiat
Kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.
Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.
عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ.
Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.
Mmmm.. Hati-hati, dunia ini bagi Allah tidak ada artinya sama sekali. Mudah bagi Allah memberikan harta kekayaan kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang dzalim dan terus bermaksiat setiap hari. Tapi ingeeet.. mereka bergelimang kemewahan tanpa menuruti perintah Allah, maka tunggulah ketika Allah mengambil itu semua dengan tiba-tiba.. Cukup makwusss, semalam ludesss semua kekayaan, bisa karena kebakaran, dirampok, kecelakaan, ditipu, sakit mendadak dll.. Kalo itu terjadi dan selama hidupnya orang itu memang durhaka kepada Allah itulah Azab…
Dunia habis tak bersisa, akherat gak kebagian baunya surga…
Namun ada juga orang yang sholeh, rajin ibadah patuh kepada Allah, berbisnis dengan jujur, namun sekali waktu Allah juga mengambil hartanya dengan tiba-tiba, insya Allah itu cobaan untuknya agar naik kelas. Orang yang lulus dalam kondisi apapun dihadapi dengan tegar, lalu bisa bangkit lagi dengan luar biasa.. Makin sukses.. Makin kaya raya.. Makin banyak sedekahnya..
BACA JUGA: Pengaruh Maksiat bagi Diri
Mari instropeksi masing-masing..
1. Apakah selama ini dalam berbisnis kita sudah patuh pada perintah Allah, jadi pedagang yang jujur?
2. Apakah ibadah kita sudah benar, menuruti semua perintah, menjauhi semua larangan?
3. Apakah harta yang kita miliki sudah kita rutin sedekahkan? Atau masih serakah kita timbun dan kita simpan?
Kalo jawabannya BELUM… Hati-hati, mungkin sekarang kita sedang di ISTIDRAJ oleh Allah, dan menunggu waktu boom meledak memusnahkan seluruh harta dan kesombongan yang selama ini kita genggam….
DUARRRR!!!! []