LEBANON—Faksi-faksi, badan dan komite rakyat di Lebanon menyerukan pencopotan peta Palestina di sekolah-sekolah Badan Bantuan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Lebanon pada Selasa (27/3/2018).
Langkah ini sebagai respon terhadap pencopotan peta dari sekolah di kamp pengungsi Palestina al-Badawi karena tekanan delegasi Eropa yang mengunjungi sekolah tersebut. Pencopotan peta Palestina di sekolah UNRWA di kamp pengungsi al-Badawi ini telah mendapatkan kecaman luas di kalangan Palestina.
Faksi-faksi Palestina dan komite-komite di kamp pengungsi al-Badawi mengecam pencopotan peta Palestina tersebut dan menyebut peristiwa tersebut sebagai “Agresi lunak” dan itu bertujuan untuk memuluskan konspirasi “The deal of century” dengan menghapus saksi utama Nakba (prahara) Palestina yang terjadi 70 tahun yang lalu, yaitu UNRWA.
Eropa menolak apa yang terjadi ini dan menjelaskan bahwa itu adalah provokasi politik terhadap rakyat Palestina sebagai imbalan dari bantuan yang diberikan, yang pada dasarnya adalah hak rakyat Palestina sampai mereka kembali ke Palestina, sesuai resolusi PBB no 194 tahun 1948.
“Di saat rakyat Palestina bersiap untuk memperingati hari bumi dan peringatan 70 tahun Nakbah, untuk menegaskan hak-hak permanen kami di tanah Palestina dan komitmen kami pada hak kembali ke Palestina. Namun kami dikejutkan dengan pencopotan peta Palestina dari tembok sekolah UNRWA di kamp pengungsi al-Badawi di utara Lebanon, atas permintaan delegasi Eropa yang mengunjungi kamp pengungsi Palestina tersebut,” ungkap pejabat Palestina
Rakyat Palestina menilai apa yang terjadi adalah untuk memprovokasi perasaan rakyat Palestina dan upaya untuk mengukuhkan pemalsuan sejarah tanah air Palestina. Karena itu mereka memintah semua lembaga dan ormas pemuda dan pelajar untuk mengecam perilaku delegasi Eropa ini.
Karena itu, mereka menyerukan untuk pencopotan peta historis Palestina dan bendera Palestina di semua sekolah UNRWA di Lebanon. Mereka juga meminta menejemen UNRWA agar melindungi martabat siswa-siswanya dan afiliasi tanah airnya. Karena martabat itu tidak bisa dinilai dengan harga nominal. []
SUMBER: PIC