VIETNAM–Warga Vietnam yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus Corona bisa mendapatkan beras gratis di ATM beras yang sudah disediakan oleh seorang pengusaha.
Beras itu diperuntukkan bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan selama masa lockdown nasional di Vietnam. Mesin yang disebut ATM Beras (Rice ATM) itu akan mengeluarkan beras dari dispenser. Setiap orang yang datang harus mengantre saat akan mengambil beras.
Jarak antrean di ATM Beras itu juga telah mengikuti aturan physical distancing, yakni sejauh enam kaki atau 1,8 meter satu sama lain. Sebelum mengambil beras, warga juga harus membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.
BACA JUGA: 4 Manfaat Luar Biasa dari Air Beras, Anda Harus Coba!
“ATM Beras ini sangat membantu. Dengan satu kantong beras ini, kami bisa makan dalam sehari,” kata seorang warga, Nguyen Thi Ly dilansir Reuters.
Nguyen Thi Ly merupakan ibu dari tiga anak yang suaminya kehilangan pekerjaan karena COVID-19.
“Sekarang kami hanya perlu makanan lain. Tetangga kami terkadang memberi kami makanan sisa, atau kami memiliki mie instan,” dia menambahkan.
Dalam proses pengambilan beras ini terdapat beberapa petugas yang memantau penggunaan mesin tersebut. Mereka akan memastikan bahwa beras cukup untuk semua orang.
“Saya menyebut mesin ini sebagai ATM Beras karena orang dapat menarik beras dari sana,” kata pengusaha teknologi Vietnam, Hoang Tuan Anh yang punya ide di balik inisiatif ini.
“Masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi mereka kesempatan kedua,” dia menambahkan.
Selain Hoang Tuan Anh, rupanya pebisnis dan pendonor lainnya juga telah menyiapkan mesin serupa yang ditempatkan di berbagai lokasi di Vietnam.
Diwartakan Hanoi Times, mesin lain yang ditempatkan di Hanoi dapat dioperasikan sampai akhir April atau sampai beras di dalamnya habis.
BACA JUGA: Miris, Nenek Sebatangkara Ini Jual 3 Sendok Miliknya untuk Beli Beras
Sementara itu, mesin beras yang ada di Kota Hue akan tersedia sampai akhir Juni sebagaimana dilaporkan oleh VNA News.
Vietnam telah melaporkan 267 kasus positif COVID-19 di negaranya. Berdasarkan data yang diluncurkan Universitas Johns Hopkins, sampai saat ini belum ada pasien yang meninggal.
Vietnam sendiri telah melakukan lockdown nasional sejak 31 Maret dimana hal ini berdampak pada sejumlah bisnis yang tutup dan karyawan dirumahkan. []