KETIKA Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah diutus, tidak ada keraguan sama sekali dalam benak Abu Bakar ketika dakwah Islam ditawarkan padanya oleh beliau. Abu Bakar menjadi orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan laki-laki. Abu Hanifah mengatakan bahwa yang pertama masuk Islam dari kalangan laki-laki merdeka adalah Abu Bakar, dari perempuan adalah Khadijah, dari hamba sahaya adalah Zaid bin Haritsah dan dari anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib.
Aisyah menuturkan, “Setelah selesai berdakwah kepada Abu Bakar, beliau keluar. Dan tidak ada yang lebih bahagia dengan Islamnya Abu Bakar melebihi beliau.”
BACA JUGA: Dialog Rasulullah dan Abu Bakar Sebelum Fathu Makkah
Setelah keislamannya, Abu Bakar begitu aktif dan bahu membahu bersama Rasulullah untuk menyebarkan dakwah Islam di masyarakat jahiliyah. Atas izin Allah, beberapa sahabat yang masuk Islam melalui usahanya adalah Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Utsman bin Mazh’un, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Abu Salamah bin Abdul Asad dan al-Arqam bin Abu al-Arqam. Mereka semua lalu mendatangi Rasulullah dan berbaiat kepada beliau dengan penuh keyakinan.
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ketika para sahabat sedang berkumpul bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, jumlah mereka 38 orang. Abu Bakar mendesak beliau agar mau berdakwah kepada masyarakat secara terang-terangan. Beliau berkata, “Wahai Abu Bakar, jumlah kita sedikit.”
Tapi usaha Abu Bakar atas keinginannya itu tidak hanya sampai di situ. Akhirnya kaum muslimin yang masih berjumlah sedikit itu mulai berpencar ke berbagai penjuru masjid (al-Haram).
BACA JUGA: Ketika Nabi dan Abu Bakar Singgah di Gua Tsur
Abu Bakar pun mulai berdakwah di tengah-tengah manusia, sedang Rasulullah duduk di sampingnya.
Abu Bakar menjadi orang pertama yang mengajak manusia ke jalan Allah bersama Rasul-Nya, tentunya hal ini membuat kaum musyrikin geram. Hal ini yang membuat mereka marah lalu kemudian menyerang kaum muslimin dan juga Abu Bakar. Kaum muslimin yang masih berjumlah sedikit kala itu, dipukuli oleh mereka. Abu Bakar pun tak lepas menjadi sasarannya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.