SUATU hari, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan beberapa orang Anshar. Beliau menawarkan dirinya bergabung dengan kabilah-kabilah Arab sebagaimana yang biasa beliau lakukan pada musim-musim haji. Pada saat sedang berada di Al-Aqabah, beliau berjumpa dengan rombongan dari Al-Khazraj.
Ketika Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam berpapasan dengan mereka, beliau bertanya, “Siapakah kalian?”
Mereka menjawab, “Kami berasal dari Al-Khazraj.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam melanjutkan, “Apakah kalian punya hubungan dengan orang-orang Yahudi?”
BACA JUGA: Sumpah Orang Anshor kepada Rasulullah di Lembah Aqadah
Mereka menjawab, “Ya.”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Sudikah kalian ngobrol sebentar denganku?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Mereka pun duduk untuk mendengarkan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam. Beliau lalu menjelaskan tentang agama Allah, Al-Qur’an dan kisah-kisah umat terdahulu kepada mereka.
Faktor yang menyebabkan mereka masuk Islam ialah bahwa orang-orang Yahudi tinggal bersama mereka di negeri mereka. Orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang diberi kitab dan ilmu, sedang orang-orang Al-Khazraj tidak seperti itu, mereka adalah penyembah berhala.
Jika terjadi konflik antara orang-orang Yahudi dengan orang-orang Al-Khazraj, orang-orang Yahudi itu berkata, “Sesungguhnya zaman kedatangan nabi yang diutus telah dekat. Kita akan mengikutinya dan dengannya kami akan menghabisi kalian seperti pembantaian terhadap orang-orang Ad dan Iram.”
Ketika Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam berbicara dengan orang-orang Al-Khazraj tersebut dan mengajak mereka kepada Islam, sebagaian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Wahai kaumku. Demi Tuhan, inilah Nabi yang diceritakan oleh orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, kalian jangan kalah cepat menerimanya dari orang-orang Yahudi itu.”
Mereka lalu merespon ajakan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan membenarkan beliau dan menerima Islam yang beliau bawa.
Mereka berkata kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, “Kami akan bertemu kaum kami dan orang-orang Yahudi tersebut, lalu mengajak mereka kepada agamamu dan kami akan mengajak mereka agama yang kami dapatkan darimu ini. Jika Allah menyatukan mereka dalam agama ini, maka tidak akan ada seorangpun yang lebih mulia darimu.”
Setelah itu, mereka pamit kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam untuk kembali pulang kembali ke negeri mereka beriman dan membenarkan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam.
Orang-orang Anshar yang memeluk Islam ada enam orang dari kabilah Al-Khazraj. Salah seorang dari mereka berasal dari Bani An-Najjar yang bernama Taimullah. Dari Bani Malik bin An-Najjar bin Tsa’labah bin Amr bin Al-Khazraj bin Hari tsah bin Tsa’labah bin Amr bin Amir adalah sebagai berikut: As’ad bin Zurarah bin Udas bin Ubaid bin Tsa’labah bin Ghanim bin Malik bin AnNajjar, dia adalah Abu Umamah. Auf bin Al-Harits bin Rifaah bin Sawwad bin Malik bin Ghanim bin Malik bin An-Najjar. Ia adalah Afra’.
Afra adalah anak perempuan Ubaid bin Tsa’labah bin Ghanim bin Malik bin Najjar.
BACA JUGA: Muslim yang Tinggalkan Shalat ketika Ramadhan Usai
Dari Bani Zuraiq bin Amir bin Zuraiq bin Abdu Haritsah bin Malik bin Ghadhbu bin Jusyam bin Al-Khazraj hanya satu orang, yaitu Rafi’ bin Malik bin Al-Ajlan bin Amr bin Amir bin Zuraiq.
Ada yang berpendapat bahwa Amir adalah anak Al-Azraq.
Dari Bani Salimah bin Sa’ad bin Ali bin Asad bin Saridah bin Tazid bin Jusyam bin Al-Khazraj, kemudian dari Bani Sawwad bin Ghanim bin Ka’ab bin Salimah hanya satu orang, yaitu Quthbah bin Amr bin Hadidah bin Amir bin Ghanim bin Sawwad.
Amir adalah anak laki-laki Sawwad. Sebab Sawwad tidak punya anak lelaki yang bernama Ghanim.
Dari Bani Haram bin Ka’ab bin Ghanim bin Ka’ab bin Salimah ialah Uqbah bin Amir bin Nabi bin Zaid bin Haram. Dan dari Bani Ubaid bin Adi bin Ghanim bin Ka’ab bin Salimah ialah Jabir bin Abdullah bin Riab bin An-Nu’man bin Sinan bin Ubaid. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media