DALAM menjalankan kehidupannya, manusia selalu dihadapkan dengan masalah-masalah yang harus dibereskan. Masalah-masalah ini, baik yang kecil maupun yang besar, Allah SWT turunkan sebagai ujian atau agar manusia bisa berpikir dan mengembangkan kemampuan yang telah Allah SWT anugerahkan kepada mereka.
Salah satu isu penting yang menjadi masalah dan ramai dibicarakan pada masa ini adalah sumber energi. Mengenai hal ini, manusia terus berusaha meneliti dan mencari sumber-sumber energi baru yang bisa menunjang berbagai macam kebutuhan energi mereka.
Minyak bumi adalah salah satu sumber energi penting yang masih banyak digunakan hingga saat ini. Ia merupakan hasil dari sebuah proses yang sangat panjang. Para ilmuwan yakin, minyak bumi berasal dari bahan organik. Padang rumput yang mungkin ada sebelum manusia hadir di bumi, pada waktunya berubah menjadi minyak bumi dalam kerangka keseimbangan ekologis dunia. Residu organik yang berminyak terurai di dasar laut selama jutaan tahun. Senyawa berminyak itu akhirnya berubah menjadi minyak bumi.
BACA JUGA: 5 Hal yang Menghambat Rezeki
Allah SWT berfirman,
(٤)وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى
(٥)فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَى
“Dan yang menumbuhkan rerumputan, lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman,”(QS. Al-A’la: 4-5).
Yang perlu dicermati dari ayat di atas adalah kata ghutsaa’an. Imam ath-Thabari menafsirkan kata ini sebagai sesuatu yang menjadi sangat kering dari tetumbuhan. Kata ini juga digunakan dalam surah al-Mu’minun ayat 41 yang diartikan dengan “sampah banjir.”
Ayat di atas menggambarkan tiga sifat dasar dari minyak bumi: terbuat dari bahan organik (rumput-rumputan); berwarna hitam; bergerak seperti air bah (banjir).
Minyak bumi menunjukkan sifat “air bah” dan berperilaku seperti banjir. Ia sering bergerak menjauh dari tempat semula ia terbentuk dan tidak memiliki sifat menetap. Menempuh jarak yang jauh dan berkumpul pada titik-titik tempat ia melintasi bebatuan yang keras tanpa pori-pori. Cadangan minyak bumi ditemukan sebagai deposit, terhalang untuk melanjutkan perjalanannya.
Allah SWT merancang komposisi senyawa ini sedemikian rupa sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Di antara hasil olahan minyak bumi yang paling dikenal adalah bensin, minyak tanah, dan minyak parafin. Selain semua yang sudah dikenal itu, hasil olahan minyak bumi juga digunakan untuk pembuatan lilin, parfum, aseton yang digunakan untuk menghapus cat kuku, karet sintetis, bahan plastik, zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun detergen, dan obat-obatan tertentu, hingga senyawa yang digunakan dalam pembuatan keju (sebagai pencegah membusuknya keju).
BACA JUGA: 6 Amalan Ini Memudahkan Rezeki Menghampiri Kita
Berawal dari kisah penciptaan rumput oleh Allah SWT sehingga ia menjadi kering kehitam-hitaman yang kemudian diurai oleh bakteri-bakteri tanah sehingga menjadi minyak bumi, dan berakhir dalam bentuk berbagai macam bahan bakar dan senyawa kimiawi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Semuanya memberi kemudahan yang lebih banyak bagi manusia dalam menjalankan aktivitas mencari rezeki-Nya.
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ
“Allah Mahalembut kepada para hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.”(QS. Asy-Syura: 19). []
Sumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012