KALAU kebahagiaan keimanan berkibar di atas kehidupan Ummul Fadhl, tiba-tiba awan kesedihan menaungi langit Madinah. Nabi meninggal dunia hingga membuatnya sedih tiada tiada terkira, nyaris mengiyakan hatinya.
Namun ia mengharap pahala di sisi Allah atas musibah kematian Nabi untuk meraih pahala orang-orang sabar.
Sepeninggal Nabi, Ummul Fadhl tetap rajin beribadah, zuhud, shalat malam, berpuasa, bahkan menuntut ilmu dan bersungguh-sungguh hati dalam berdakwah menuju Allah.
BACA JUGA: Wahyu yang Turun di Bukit Shafa karena Kesedihan Penduduk Madinah
Abu Bakar, ‘Umar, dan Utsman mengetahui kedudukannya di sisi Nabi, sehingga ia meraih segala penghormatan.
Sebab, ia termasuk orang-orang yang lebih dulu masuk Islam yang rela mengorbankan apa pun jua demi membela agama Allah.[]
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam/Penulis: Syaikh Mahmud Al-Mishri /Penerbit: Insan Kamil,2014