“Dan Tuhanmu telah menetapkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia; dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antaranya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali—kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’; dan janganlah kamu menghardik mereka dan ucapkanlah perkataan yang mulia,” (Al-Isra [17] : 23)
DALAM ayat di atas disebutkan bahwa kita dilarang untuk berbuat buruk dan menghardik kedua orang tua kita. Menghardik sendiri berarti membentak atau melontarkan kata-kata dengan nada suara keras. Menghardik merupakan suatu cara memberikan pelajaran kepada orang yang berbuat salah agar ia tak mengulangi kesalahannya lagi.
Sikap seperti ini sudah seharusnya tidak kita lakukan terhadap siapapun, terlebih kepada orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita. Menghardik orang tua merupakan suatu perbuatan buruk dan kedurhakaan.
Ayat di atas pula menjelaskan bahwa menghardik orang tua adalah suatu dosa yang setara dengan dosa anak yang melakukan syirik kepada Allah. Jadi, menghardik kedua orang tua adalah salah satu dosa besar seperti dosa melakukan syirik. Ayat di atas juga menegaskan bahwa orang tua mempunyai hak untuk menerima ucapan dan perkataan yang baik dari anaknya.
Dalam hubungan sikap anak terhadap orang tuanya, adalah sangat tercela kalau anak-anak menggunakan nada suara tinggi atau keras dalam berbicara di hadapan kedua orang tuanya. Sekiranya ketika dipanggil orang tuanya dan anak berada di tempat yang sangat jauh, hendaklah ia mendekat terlebih dahulu, baru menyahut dengan suara yang tidak lebih tinggi atau keras daripada suara ibu bapaknya.
Sudah seharusnya, anak bersikap baik terhadap orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya. Menghormati dan berbuat baik terhadap orang tua merupakan hal yang telah Allah perintahkan. Allah telah mengatur segala aspek dalam hidup ini dengan begitu sempurna. Salah satunya dengan mengatur bagaimana seorang anak harus bersikap baik terhadap orang tua. []
Sumber : 20 Perilaku Durhaka Anak terhadap Orang Tua/ Drs. M. Thalib/Irsyad Baitus Salam