INFLUENZA atau flu sering dianggap penyakit biasa dan tidak dianggap penyakit berbahaya. Penyakit influenza juga dianggap bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, komplikasi influenza ternyata bisa menyebabkan kematian.
“Influenza adalah penyakit ringan, namun tingkat kematian akibat influenza menurut WHO meningkat setiap tahunnya”, ujar dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM.
BACA JUGA: 5 Tips Aman Ibu Menyusui saat Flu
Menurut data World Health Organization (WHO), setiap tahunnya, influenza diperkirakan mengakibatkan 500.000 kematian. Influenza bisa menyerang siapa saja, dan komplikasi dapat terjadi terutama pada kelompok beresiko tinggi seperti anak-anak, usia lanjut, individu dengan penyakit kronik dan ibu hamil.
Komplikasi akibat influenza dapat berupa radang paru, infeksi telinga, infeksi sinus dan bisa memperburuk kondisi media seperti gagal jantung, asma atau diabetes.
Imunitas yang didapatkan melalui vaksinasi influenza bisa bertahan hingga satu tahun, karena itu vaksinasi ini dinilai perlu diberikan berulang-ulang dalam setiap tahunnya. Efektivitas vaksinasi bergantung pada kemiripan strain vaksin dengan virus yang beredar dan usia serta status kesehatan individu yang diimunisasi atau vaksin.
BACA JUGA: Lupakan Obat-obatan, Ini 5 Makanan Pencegah Flu
Dalam sejarahnya, orang yang sudah diberikan vaksin influenza biasanya tidak akan mengalami flu namun saat ini persebaran virus sudah semakin luas. Dahulu hanya terdapat dua jenis virus influenza, namun saat ini virus ini meningkat hingga empat jenis virus.
Influenza terbagi menjadi dua jenis yaitu influenza tahunan yang muncul setiap musim penghujan atau musim dingin dan influenza pandemik yaitu flu yang munculnya tidak dapat diduga misalnya karena mutasi virus seperti virus flu burung. []
SUMBER: DETIK HEALTH