ADA seorang anak yang setiap hari rajin ke masjid. Namun, suatu ketika ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, mulai hari ini aku tidak mau ke masjid lagi.”
“Lho kenapa?” sahut sang ayah keheranan.
“Karena di masjid aku menemukan orang-orang yang kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain.”
Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan. Setelah itu baru kamu boleh memutuskan apapun.”
“Syarat apa itu, Yah?”
“Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid. Ingat, jangan sampai ada setetes air pun yang tumpah.”
Sang anak pun menyanggupi. Ia membawa segelas air berkeliling masjid dengan sangat hati-hati. Tidak ada setetes air pun yang jatuh karenanya.
Sesampai di rumah sang ayah bertanya, “Apakah kamu sudah membawa air itu keliling masjid?”
Anaknya menjawab, “Sudah.”
“Apakah ada yang tumpah?”
“Tidak,” jawab anak itu.
“Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?” tanya si ayah lagi.
“Duh, aku tidak tahu. Pandanganku hanya tertuju pada gelas ini saja, Ayah,” jawab anaknya.
Kembali si ayah bertanya, “Apakah di masjid tadi ada orang-orang yang membicarakan kejelekan orang lain?”
“Wah, aku juga tidak dengar. Konsentrasiku hanya tertuju untuk menjaga air dalam gelas ini saja.”
Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, “Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu sendiri.” []
Artikel ini viral di media sosial, kami kesulitan menemukan sumber pertamanya.