SUATU hari ada seorang ayah bersama anaknya. Tiba-tiba terdengar suara adzan dari masjid. Kemudian sang anakpun mengingatkan ayahnya tersebut untuk segera menunaikan shalat.
Anak: Ayah, ke masjid yuk? Sudah adzan tuh. (Sang anak mengajak ayahnya untuk sholat jamaah Isya di masjid)
Ayah: Ayo Nak, apa engkau sudah siap?
Anak: Sudah Yah.
Lalu mereka berpamitan dengan istri sekaligus ibu anak itu.
Ayah dan anak: Assalamualaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
Selesai shalat isya berjamaah, saat di jalan menuju rumah sang anak menanyakan sesuatu kepada ayahnya.
Anak: Kenapa kita harus menjaga sholat jamaah di masjid Ayah?
Ayah: Kita para lelaki memang semestinya sholat jamaah di masjid Nak. Untuk sholat wajib lima waktu.
Anak: Kenapa Ayah? Apa karena wajib Yah?
Ayah: Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat jamaah di masjid bagi laki-laki anakku. Sebagian mengatakan hukumnya fardhu ‘ain sehingga setiap laki-laki muslim wajib sholat lima waktu berjamaah di masjid.
Sebagian ulama mengatakan hukumnya fardhu kifayah, sehingga harus ada sholat jamaah di masjid tiap kampung. Kalo sdh demikian yang lain TDK berdosa. Namun jika tidak ada sholat jamaah di suatu kampung maka semua laki-laki muslim kampung itu berdosa meski mereka sudah sholat sendirian.
Yang ketiga, hukumnya Sunnah muakadah, artinya tak boleh sholat jamaah ditinggalkan terus-menerus tanpa udzur. Itulah ringkasnya anakku.
Anak: Tapi saya lihat Ayah sebagaian orang tak perhatikan masalah ini Yah?
Ayah: Inilah jaman kemunduran Islam Nak. Sholat yang merupakan ibadah yang paling agung pun tak diperhatikan. Apalagi bagi para aktivis dakwah ini perkara yang mesti tak boleh diabaikan.
Anak: Kenapa Ayah?
Ayah: Anakku, kebiasaan para pejuang Islam sejak jaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya tak ada yg tinggalkan kebiasaan sholat jamaah ini.
Ini adalah kebiasaan mereka para pendahulu kita. Aneh jika ada aktivis dakwah tapi lalai terhadap hal ini. Ini merupakan pengabaian terhadap keutamaan yang agung Nak.
Bagaimana mereka akan mampu memikul beban dakwah jika tidak dengan pertolongan Rabb-Nya. Tapi bagaimana mereka ditolong Rabb-Nya jika panggilan Rabb-Nya diabaikan? Tidak dijawab? Tidak didatangi? Bagaimana mereka bisa dekat dengan RabbNya? Kalo seperti itu pejuang macam apakah mereka? Laa hawla walaa quwwata illaa billaah.
Anak: Kalo begitu sangat penting perkara ini ya Yah?
Ayah:Iya Nak, terlepas adanya khilafiyah pada ulama tentang hukum sholat jamaah bagi laki-laki. Namun dari aspek lain itu sangat penting. Ingat Nak engkau harus perhatikan hal ini. Engkau harus jaga sholat jamaah di masjid kecuali ada udzur.
Anak: Insya Allah siap Ayah!
Mereka akhirnya tiba di rumah, kemudia memberikan salam kepada bunda yang juga sudah sholat isya di rumah.
Semoga kita dapat mengambil dari kisah di atas. []
Sumber: Artikel ini tersebar viral di media sosial. Kami mengalami kesulitan untuk menyertakan sumber pertama.