SUATU hari, Al-Walid bin Al-Mughirah dihampiri Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam. Beliau berbicara kepadanya, karena beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sangat ingin Al-Walid bin Al -Mughirah bisa masuk Islam.
Saat Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam sedang berbicara dengan Al-Walid bin Al-Mughirah, lewatlah Ibnu Ummi Maktum yang buta. Ia mengajak bicara Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam yang sedang berbicara dengan Al-Walid. Kemudian ia meminta beliau mengajarkan Al-Qur’an untuknya.
BACA JUGA: Sujud Tilawah dan Ayat Sajdah
Merasa diganggu, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian membentaknya, karena beliau sedang fokus dengan urusan Al-Walid bin Al-Mughirah dan obsesi beliau agar dia masuk Islam.
Ketika Ibnu Ummi Maktum terus menerus mengeyel meminta dibacakan Al-Qur’an, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam berpaling darinya dengan muka masam, maka Allah Ta’ala menurunkan ayat tentang beliau (yang artinya):
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, (QS. Abasa: 1-14).
BACA JUGA: Ayat yang Turun karena Seorang Istri Bernama Khaulah binti Tsa’labah
Ibnu Hisyam menuturkan bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah pemuda yang berasal Bani Amir bin Luay. Ia bernama asli Abdullah. Ada pula yang mengatakan namanya adalah Amr. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media