SAHABAT Islampos, shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang sangat dianjurkan Rasulullah ﷺ. Lantas, Bagaimana cara mengerjakannya? Dan, Apa surat Alquran yang jadi bacaan shalat dhuha?
Keutamaan shalat Dhuha diterangkan dalam banyak hadis. Salah satunya Hadis Qudsi, Allah memerintahkan Bani Adam agar tidak meninggalkan 4 rakaat shalat di waktu Dhuha.
Hadis lain dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu’anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaaha illallaah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar makruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 rakaat.” (HR Muslim No. 720)
Mayaritas ulama 4 mazhab mengatakan bahwa shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Dhuha adalah sebutan untuk awal siang hari (pagi). Sedangkan, shalat Dhuha dalam fiqih adalah shalat yang dikerjakan mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat) atau menjelang masuknya Zuhur. Waktu paling afdhal mengerjakan shalat Dhuha adalah sekitar jam 9 pagi ke atas.
Jumlah minimal rakaat shalat Dhuha adalah 2 rakaat. Maksimalnya menurut Mazhab Syafi’i, Hanbali, Maliki adalah 8 rakaat. Sedangkan Mazhab Hanafi 12 rakaat.
Surat Alquran yang jadi bacaan shalat dhuha
Adapun surat Aqluran yang paling utama dibaca ketika shalat Dhuha adalah Surat as-Syams pada rakaat pertama dan Surat ad-Dhuha di rakaat kedua. Kedua surat ini sesuai dengan Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dan Imam Al-Hakim.
Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Kami diperintahkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat Dhuha dengan membaca Surat as-Syams dan ad-Dhuha.” (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
BACA JUGA: 6 Pahala Shalat Dhuha dan Keutamaannya, Menurut Hadist Nabi
Selain Surat Asy-Symas dan Ad-Dhuha, para ulama juga menganjurkan membaca Surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan Surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Ini merupakan pendapat Imam ar-Ramli (wafat 1004 H), ulama besar Mazhab Syafi’i.
“Disunnahkan saat shalat Dhuha membaca Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Ikhlas. Kedua surat ini paling afdhal dibanding Surat asy-Syams dan ad-Dhuha walaupun ada haditsnya. Sebab Surat Al-Ikhlas itu setara dengan sepertiga Al-Qur’an dan Surat Al-Kafirun setara dengan seperempat Al-Qur’an.” (Nihayatul Muhtaj Ilaa Syarhil Minhaj)
Jadi, terkait surat Alquran yang jadi bacaan shalat dhuha, itu bisa apa saja, diantaranya:
- Surat as-Syams pada rakaat pertama dan Surat ad-Dhuha di rakaat kedua
- Surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan Surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua
- Surat Alquran yang lainnya. []
SUMBER: SINDONEWS